TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sesepuh warga sunda yang juga Gubernur Jawa Barat tahun 1970-1975 Solihin GP berpesan agar persatuan Indonesia terus dijaga.
Pesan itu disampaikan kepada Calon Wakil Presiden (Cawapres) pasangan nomor 3, Mahfud MD, di Bandung Jawa Barat.
Solihin GP didampingi keluarga serta tokok tokoh Pasundan yang kerap berdiskusi dengan Mahfud MD.
Solihin GP yang kini berusia 97 tahun itu senang atas kunjungan Mahfud MD di kediaman Bandung, Jawa Barat.
Apalagi Mahfud sudah berkeliling dan berjumpa dengan banyak warga di Jawa Barat dalam perjalanan sebagai cawapres.
Keluarga Solihin GP dan perwakilan masyarakat Sunda memberikan ikat kepala yang melambangkan ikatan batin agar pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bisa memenangkan Pemilu Presiden 2024 sekaligus mendorong agar harapan bangsa agar kehidupan semakin lebih baik.
Mang Ihin, sapaan wargi sunda buat Solihin GP belum bisa berbincang banyak karena keterbatasan fisik di usia yang hampir satu abad.
Namun kepalan tangan Mang Ihin tetap kuat dan tegas untuk memberikan mandar persatuan Indonesia kepada Mahfud MD usai dipasangkan ikat kepala Sunda.
Menurut Anak, Mang Ihin harus dibatasi berbicara sejak terserang stroke tahun 2017 dan pada masa pandemi.
Jika tidak dibatasi, Mang Ihin tetap aktif ngobrol dengan banyak orang.
“Kami perlu bekal-bekal. Yaitu antara lain dengan sowan dan membaca sejarah hidup, belajar cara bergaul para pimpinan kita. Waktu masih memimpin, Bapak Solihin GP menjadi salah satu teladan Indonesia, khususnya kebanggan rakyat Jawa Barat,” ucap Mahfud MD di hadapan Solihin GP dan Istri.
Menurut Mahfud, pesan Solihin GP mengenai korupsi harus dicamkan semua pihak di Tanah Air, terutama pemerintah dan aparat penegak hukum.
Pesan itu tidak selalu harus diucapkan tapi juga bisa dikonsultasikan melalui istilah membaca kehidupan.
Pesan apa yang telah disampaikan oleh pihak keluarga dan sahabat Solihin GP tentu sangat penting untuk diikuti.
Tapi jauh lebih penting, sambung Mahfud, adalah sepak terjang dan bagaimana Solihin GP menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
“Bekerja dengan penuh integritas, seperti yang dicontohkan oleh pak Solihin GP. Kita akan membangun negara dengan demokrasi yang baik dan bermartabat.” pungkas Mahfud.
Mahfud sempat menanyakan kenapa Mang Ihin masih memberi atensi besar soal korupsi di masa tuanya. Dalam beberapa kesempatan, jawaban Solihin GP ke pihak keluarga dan kerabat masih sangat tegas.
Korupsi tidak hanya merusak ekonomi tapi lebih dalam. Yaitu merusak jiwa royong yang merupakan modal bangsa Indonesia untuk merdeka.
Baca juga: Adu Kuat Timses Capres di Jawa Barat: Ridwan Kamil Vs Aher dan Solihin GP, Siapa Paling Mengakar?
Solihin GP tidak hanya dikenal sebagai pejabat pemerintah dan militer.
Dalam tugasnya, Solihin sangat dekat dengan masyarakat khususnya petani. Istilah pada Gogo Rancah menempel pada Solihin GP karena menjadi solusi dalam mengatasi krisis pangan di Indramayu, Jawa Barat.
Solihin juga termasuk yang berani saat muncul adanya praktek korupsi di awal pemerintahan Soeharto yang disebut Banpres serta Bimas.