Laporan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Multi Nitrotama Kimia (PT MNK) selaku distributor batang dinamit, mengakui bahwa dinamit pesanan PT Batu Sarana Persada (PT BSP) yang hilang, Kamis (27/6/2013) pagi adalah dinamit milik mereka.
Namun PT MNK masih enggan memberi keterangan lebih jauh mengenai hal ini. "Orang-orang corporate dan direksi masih rapat membahas ini. Nanti atau besok kami akan kasih keterangan," kata Lia, Staf Corporate Affair saat ditemui Warta Kota, Kamis (27/6/2013) sore, di Kantor PT MNK di Equity Tower Lantai 40 Suite E Sudirman Central Business District (SCBD) di Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53 Lot 9 Jakarta.
Menurut Lia, PT MNK memang perusahaan dibidang penjualan bahan peledak sekaligus jasa peledakan untuk pertambangan.
Ia juga mengakui bahwa PT MNK memiliki gudang bahan peledak di Subang, Jawa Barat.
Dari sanalah, kata Lia, dinamit dibawa ke Bogor karena dipesan oleh PT BSP. "Sementara ini, perwakilan dari kami yakni Manajer Corporate Affair, pak Roni, sedang berkoordinasi dengan Mabes. Penjelasan lebih lanjut, kami akan hubungi teman-teman wartawan," kata Lia.
Karenanya Lia berjanji, PT MNK akan memberi keterangan resmi mengenai kronologis didapatnya dinamit dan hilangnya dinamit ini setelah berkoordinasi dengan Mabes Polri dan melalukan rapat internal direksi.
Seperti diketahui sebanyak 250 dinamit seberat sekitar 5 kg dalam truk raib dalam perjalanan dari Subang menuju Cigudeg, Bogor, Kamis (27/6/2013).
Sebelumnya truk berisi dinamit tersebut sempat mampir di sebuah gudang di Marunda, Jakarta Utara, sebelum melanjutkan perjalanan ke Cigudeg, Bogor.