Dikutip dari TribunJakarta.com, pada April 2019, AS lantas meminta uang sekira Rp 5 juta pada IH.
"Pelaku ini beralasan menabrak seseorang, sehingga ia meminta sejumlah uang kurang lebih Rp 5 juta," beber Joko.
Akhirnya, IH mentransfer uang tersebut ke rekening AS.
Seminggu kemudian, AS meminta kartu ATM milik IH dengan alasan, temannya akan mengirim uang ke sana.
Setelah ATM diserahkan, AS kembali menghilang.
Nomor ponsel korban juga sudah diblokir AS.
Korban lantas mengurus baru kartu ATM miliknya untuk mengambil gaji dari pekerjaannya sebagai pelayan di restoran.
Pada Mei 2019, IH meminta AS mengembalikan ATM-nya, tapi AS tidak bisa dihubungi alias menghilang.
Diketahui, AS telah menghabiskan uang di ATM korban sebesar Rp 13.525.000.
Sebenarnya, uang sebanyak itu akan digunakan IH untuk biaya persiapan persalinannya.
Setelah sekian lama menghilang, AS 'kembali' dan menebar ancaman pada IH.
"Setelah dikasih ATM, enam bulan hilang tidak ada kabar. Tiba-tiba mengirim pesan singkat melalui WA yang isinya pengancaman," ujar Joko.
AS meminta IH mengiriminya uang Rp 2,5 juta dan mengancam akan menjual video yang dikirimnya via WA ke website porno lokal apabila tidak dikirimi uang.
"Si korban kaget ternyata dia sedang melakukan hubungan suami istri direkam tanpa sepengetahuannya," kata Joko.