Timsus tersebut terdiri dari penyidik Polres Metro Depok dan Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Sejauh ini, timsus sudah memeriksa perwakilan Kemensos dan JNE terkait penemuan Bansos yang dikubur di lapangan KSU.
Selanjutnya, kata Zulpan, penyidik akan memanggil perwakilan Bulog selaku pihak yang bekerja sama dengan Kemensos dalam hal penyediaan Bansos Presiden RI.
6. Kemensos Tak Tahu Menahu
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam Kemensos RI, Mira Riyati Kurniasih mengaku tidak tahu menahu perihal penimbunan paket bansos di Depok.
Sementara pihak JNE juga belum bisa menunjukan bukti dokumen terkait jumlah pasti bansos yang ditimbun karena diduga mengalami kerusakan saat proses distribusi.
"Keterangan ini (pihak JNE) belum didukung dokumen. Diduga paket bansos ini rusak saat proses distribusi dari gudang penyimpanan di Pulo Gadung, Jakarta Timur," jelas Zulpan.
Atas temuan ini, JNE baru memaparkan kronologi singkat secara lisan. Untuk memperbarui keterangan, mereka bakal diperiksa lagi besok dengan diminta menunjukkan bukti dokumen di Polres Depok.
Baca juga: Pemerintah Bersama Polri Turun Selidiki Temuan Sembako Bantuan Presiden Dikubur di Depok
7. Tanggapan Menko PMK
Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut temuan timbunan bansos di Depok tak terkait dengan pemerintah.
Ia menyebut hal itu merupakan urusan JNE dengan penyedia atau vendor dari pemenang tender.
“Soal itu ditimbun itu urusan dia (JNE) bukan urusan Kemensos,” kata Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/8/2022).
Pasalnya kata dia, beras yang rusak tersebut sudah diganti.
Beras rusak tersebut merupakan Beras Banpres yang akan dibagikan ke masyarakat.