"Sejauh ini enggak ada (pembicaraan untuk maju kembali sebagai calon Gubernur DKI)," kata Ahok kepada Kompas.com, Selasa (11/1/2022) lalu.
Ahok mengatakan hingga saat ini tak ada pembahasan soal dirinya diminta untuk maju kembali dalam kontestasi pilkada di DKI Jakarta, meskipun saat ini dia merupakan salah satu kader PDI-P.
"Yang saya tahu, tidak ada pembicaraan untuk (maju kembali sebagai calon gubernur) di DKI," kata dia.
Ahok pun meminta tidak ada pihak yang berandai-andai terkait hal itu, termasuk berandai-andai jika Megawati Soekarnoputri akan memintanya untuk maju kembali di kursi DKI 1.
Sebab, saat ini dirinya masih fokus pada tugas-tugasnya di Pertamina.
Publik Cenderung Pilih Ahok Jika Anies Baswedan Tak Maju dalam Pilkada DKI Jakarta
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan ketika nama Anies tak diikutsertakan dalam survei semi terbuka ini, ternyata tak ada satupun nama secara spesifik yang mengambil basis suara Anies.
Suara Anies cenderung menyebar ke beberapa nama.
"Pertanyaannya suara Anies lari kemana, ternyata tidak ada satu pun nama yang mengambil basis Anies. Basis Anies cenderung menyebar ke beberapa nama, tidak mengerucut ke satu nama," kata Burhanuddin memaparkan hasil surveinya, secara daring, Kamis (11/5/2023).
Nama Anies cenderung menyebar ke Ridwan Kamil maupun Sandiaga Uno.
Hal ini terlihat dari perolehan suara Ahok dengan Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang mulai memiliki jarak menipis.
"Itu makanya selisih antara Ahok dengan Ridwan Kamil mulai menipis, termasuk Sandiaga Uno juga mendapatkan banyak dukungan ketika nama Anies di takeout," terangnya.
Sebagai informasi survei Indikator dilakukan pada rentang 24 Februari-3 Maret 2023.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com