Keterbatasan mobilitas dan berat badan yang terus meningkat, membuat warga sekitar khawatir dengan kondisi kesehatan Fajri.
Tetapi, Fajri tetap terus menerus menolak menjalani perawatan secara medis di rumah sakit.
Trauma masa lalu saat ditinggal ayah tercinta, membuat Fajri menolak ajakan untuk berobat ke rumah sakit.
"Sebagai tetangga, saya sudah sering bujuk dia buat berobat, karena kasihan liat kondisinya begitu. Tapi katanya Fajri trauma ke rumah sakit, karena ayahnya dulu meninggal," ungkapnya.
"Fajri sampai bilang 'kalau ke rumah sakit mending sekalian mati aja dah', begitu jadi kami juga bingung," terangnya.
Fajri pun akhirnya berhasil dievakuasi menuju RSUD Kota Tangerang untuk menjalani perawatan intensif sejak Rabu (7/6/2023) lalu.
Selanjutnya pada Jumat (9/6/2023) malam, Fajri pun dirujuk menuju RSCM dengan dibantu pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang.
Proses evakuasi Fajri berlangsung dramatis, mulai dari menggunakan alat berat forklift, hingga dirujuk dengan menggunakan mobil truk milik Pemadam Kebakaran Kota Tangerang.
Bebarapa hari dirawat di RSCM, Fajri meninggal dunia pada Kamis (22/6/2023) dini hari.
Muhammad Fajri pun akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan sekira pukul 14.00 WIB.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 'Jujur Saya Kaget' Cerita Tetangga Fajri Tak Bisa Tidur Terima Pesan Pria Obesitas 300 Kg Meninggal,