Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebab kematian dari mayat ibu dan anak yang ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka di dalam rumah di Kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat akhirnya terungkap.
Tim Dokter RS Polri Kramat Jati, Astri mengatakan dari pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan dan racun dalam tubuh korban.
"Kami menemukan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah.
Dari Puslabfor tidak ditemukan zat berbahaya pada sampel yang kami kirim," ujar Astri dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Astri menerangkan, untuk jenazah sang Ibu bernama Grace Arijani Harapan ditemukan beberapa penyakit yang diderita yakni penyakit kronis pada paru, penyakit jantung yang menahun, serta penebalan pada pembuluh darah jantung.
Sementara dari jenazah David Arianto Wibowo tidak ditemukan penyakit. Hanya ada pendarahan pada lambung.
Baca juga: Tidak Ada Unsur Pidana, Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok Dipastikan Bunuh Diri
Lebih jauh, Astri menyimpulkan, penyebab kematian ibu dan anak itu diakibatkan kekurangan oksigen atau asifiksia.
"Kami merumuskan bahwa kelainan organ-organ dalam pada jenazah ini akan mengakibatkan risiko kerentanan yang tinggi pada kondisi kurangnya oksigen pada ruangan sehingga terjadi asfiksia pada jenazah ini sehingga terjadi kematian," ungkapnya.
Dipastikan Bunuh Diri
Polda Metro Jaya selesai melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat ibu dan anak tinggal tulang di sebuah rumah di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan dari hasil penyelidikan, pihak kepolisian menyimpulkan tidak ada unsur pidana dalam kasus tersebut.
"Kami simpulkan bahwa terhadap peristiwa yang terjadi di Cinere ini bukan merupakan peristiwa pidana disimpulkan bukan merupakan peristiwa pidana," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Hasil penyelidikan itu didapat dari hasil kolaborasi bersama Puslabfor Polri, Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) dan dua rumah sakit yakni RS Polri dan RSCM.
Hengki memastikan jika dalam kasus kematian ibu dan anak tersebut disebabkan karena bunuh diri.