“Saya butuh kerjaan, baru keluar dari rumah sakit. Apalagi saya hidup sendiri, bayar BPJS dan kebutuhan sehari-hari.
Makanya pas ditawarin jadi pengurus PSI saya senang," kata korban dikutip Selasa (26/3/2024).
Kala itu, korban dijanjikan sebagai prajurit media sosial alias buzzer.
Korban W diminta datang oleh terduga pelaku untuk urusan pekerjaan.
Namun saat dalam perjalanan, korban mengaku dibawa kabur ke rumah terduga pelaku yang saat itu dalam kondisi kosong.
Korban juga mengaku disekap di dalam kamar, yang kemudian terjadilah pelecehan seksual di dalam kamar tersebut.
“Awalnya saya disuruh datang karena tuntutan kerjaan.
Baca juga: Putra Jokowi Legowo PSI Tak Lolos Senayan, Kaesang: Kami Akan Fokus Memenangkan Pilkada
Saya enggak nyangka pas di tengah perjalanan saya malah dibawa ke rumah.
Saya takut, apalagi di sana saya sendiri mau minta tolong enggak ada siapa-siapa, sepi,” jelasnya.
Dalam pernyataannya itu, korban menyebut jika dirinya tidak mengetahui apakah pelaku ini telah memiliki istri dan keluarga atau tidak, pasalnya dirinya baru mengenal pelaku selama 2 hari terakhir.
Menurut W, saat itu dia kesulitan untuk kembali pulang lantaran terduga pelaku menguncinya di dalam kamar.
Terduga pelaku juga, lanjut W, mengancam dirinya untuk tidak memberi tahu kejadian ini kepada siapapun.
"Terus dia masuk ke dalam kamar dan melecehkan aku.
Setelah kejadian itu aku engak langsung pulang. Aku ditahan di sana," kata W.