Kemudian dijelaskan Gidion, jika pada proses penangkapan petugas terlambat secara momentum maka mereka akan menyerang balik lantaran telah termonitor melalui drone tersebut.
Para pelaku lanjut Gidion biasanya akan menyerang petugas dengan menggunakan berbagai benda bahkan tak jarang menggunakan senjata jenis airsoft gun.
"Melakukan penyerangan, baik menggunakan petasan ataupun senjata tajam. Bahkan kemudian menggunakan airsoft gun, meskipun airsoft gun tapi dari bentuk amunisi itu bisa melukai bahkan mematikan," jelasnya.
(Tribunnews.com/ kompas.com/ wartakota)