TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suara teriakan "tolong...tolong..." membuat Dadang Jaya Permana (52) segera keluar dari kediamannya di Jalan Kalimantan, Villa Bintaro Indah, Jombang, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (17/3/2012).
Setibanya di luar, Dadang mendapati tetangga sebelah rumahnya, Djuli Elvano (47) tergeletak tak sadarkan diri di depan gerbang rumahnya, dengan dada berlumuran darah.
"Djuli tergeletak dikerubungi dua anaknya, Jelang Ramadhan (16) dan Kenang Jenaya, istri Djulian, Rika Setyawati (43), dan sejumlah tetangga," ujarnya.
Tangan kanan Djuli, lanjut Dadang, terus memegangi dada kanannya yang berlumuran darah.
"Saya lihat si Djule (sapaan Djuli) sudah tidak sadar, saya lalu diminta sama istrinya untuk mengeluarkan mobil," imbuhnya.
Dengan kendaraan milik Dadang, Djuli beserta seluruh keluarganya kemudian dibawa ke RS Ikhsan Medical Center (IMC) Jombang, sekitar satu kilometer dari rumah Djuli.
"Saya pikir si Djule jatuh terus muntah darah, waktu di rumah sakit saya tanya istrinya ada apa, ternyata Djule ditembak," paparnya.
Dadang mengaku kaget bukan main, mengapa Djuli yang sudah delapan tahun bertetangga dengannya ditembak hingga tewas.
"Saya sempat berpikir, mungkin gara-gara pekerjaannya sebagai wartawan Djuli ditembak," cetus Dadang.
Dadang mengaku sama sekali tidak mendengarkan suara letusan senjata, apalagi mendengar suara kendaraan sepeda motor pelaku. (*)