TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Eksponen aktivis reformasi tahun 1998 yang kekinian banyak berada di DPR RI, dinilai tak bisa memperjuangkan aspirasi maupun persoalan yang membelit rakyat.
Penilaian tersebut, diutarakan Ketua Panitia Pelaksana dari Forum 98 Bandung, Dr Muradi.
"Banyak aktivis 98 yang jadi anggota dewan di senayan. Namun seberapa penting efektivitas mereka dalam mengusung aspirasi pro kerakyatan. Keberadaan mereka di senayan itu kan tujuan utamanya untuk mensejahterakan rakyat tapi kenyataannya mereka terbelenggu regulasi dari partainya," kata Muradi, Rabu (6/11/2013).
Karenanya, menurut Muradi, perlu revitalisasi peranan mantan aktivis '98 yang nantinya duduk di gedung Senayan melalui Pemilihan Umum Tahun 2014.
Untuk mengupayakan revitalisasi itu, sejumlah aktivis tahun 1998 akan berkumpul di Hotel Savoy Homman Bandung, Rabu (6/11) siang ini. Mereka juga akan menggelar seminar dan konsolidasi internal forum aktivis 98.
Ia mengatakan, acara ini juga akan membahas hasil pertemuan para aktivis 98 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) beberapa waktu lalu.
"Yang utama ada dua acara. Pertama, kita akan menggelar diskusi publik mengenai persoalan bangsa yang terjadi saat ini. Kedua, akan digelar konsolidasi internal forum 98 untuk mengeluarkan rekomendasi politik,"
Pada acara ini digelar diskusi dalam bentuk seminar kebangsaan bertema "Refleksi Politik Kaum Muda Jelang Tahun Politik 2014" dengan pembicara Dr Iwan Pranoto, Radar Tribaskoro, Dr Muradi, Gustaf Iskandar, Adian Napitupulu, Ray Rangkuti, dan Budi Yoga. (san)