News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ratu Atut Tersangka

Nama Ratu Atut Chosiyah Tunjukkan Keserakahan

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah usai menjalani pemeriksaan selama enam jam lebih di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2013). Ratu Atut yang tersandung dugaan suap Pilkada Lebak dan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten langsung ditahan di Rumah Tahanan Cabang KPK Pondok Bambu, Jakarta Timur. Penahanan dilakukan KPK agar Atut tidak mempengaruhi saksi-saksi dan dikhawatirkan menghilangkan barang bukti. Warta Kota/Adhy Kelana

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Tubagus Royani (58) tertawa melihat cara penamaan Gubernur Banten yang kini jadi tersangka.

Ratu Atut Chosiyah adalah penyebutan nama yang salah. Itu jadi lucu bila didengar Keturunan Sultan Banten.

Royani juga Keturunan Sultan Banten. Makanya dia memakai Tubagus. Bahkan Royani tahu persis bahwa dia adalah keturunan ke-17 Sultan Banten ke-2, Sultan Maulana Yusuf.

Sore itu, Kamis (18/12/2013) Tubagus Royani berada di Makam Sultan Maulana Yusuf. Makam itu berada di Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Sehari-hari Royani memang disitu. Dia punya sebuah warung kecil disana. Selain itu dia kerap membantu membacakan doa untuk peziarah. Dia juga salah satu pengurus makam.

Royani mengaku heran dengan cara Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah menamakan dirinya sendiri. Bagi Royani itu seperti tak tahu aturan penamaan Keturunan Sultan Banten.

Sebenarnya Atut memiliki arti Ratu. Begitu pula Tatu, juga berarti Ratu. Atut dan Tatu itu adalah panggilan Ratu (anak perempuan keturunan Sultan Banten) saat masih kecil.

"Makanya semua keturunan Sultan Banten pasti sudah tahu apabila ada anak kecil dipanggil Atut atau Tatu. Sudah pasti itu keturunan Sultan," kata Royani.

Herannya Atut justru terus membawa nama kecilnya itu. Bahkan disetiap spanduk selalu ditulis Ratu Atut Chosiyah. Begitupula saat kampanye.

Semestinya, kata Royani, penamaannya cukup Ratu Chosiyah. Tak perlu lagi Ratu Atut Chosiyah. Atau, kata Royani, apabila memang tak mau memakai Ratu karena terlalu agung, cukup jadi Atut Chosiyah saja. "Kan Atut itu berarti Ratu," kata Royani sambil tertawa.

Bagi Royani, cara Gubernur Banten menamakan dirinya sudah terlihat begitu sombong dan serakah.

"Dari namanya saja dia menyebut Ratu sebanyak Dua kali. Itu ciri orang serakah dan gila hormat," kata Royani.

Makanya tak heran bila kemudian Ratu Chosiyah (Atut,red) terlibat kasus korupsi. Serta menaruh keluarganya di posisi-posisi penting di Banten.

Lain lagi dengan anak laki-laki keturunan Sultan Banten. Saat kecil, anak laki-laki keturunan Sultan ini dipanggil Entus atau Ayip, atau Tus. Semuanya mengandung arti Tubagus.

Tapi saat beranjak dewasa bahkan ketika sudah jadi ayah, mereka yang saat kecil dipanggil Entus menghilangkan sendiri Entus-nya disetiap penamaan mereka. Jadi hanya Tubagusnya saja yang dipakai.

Tapi adapula yang memilih tak memakai Tubagusnya. Tapi yang dipakai Entus atau Ayip saja. "Itu tak apa-apa. Tetap berarti Tubagus," kata Royani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini