Laporan Danang S Prabowo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kampanye hitam 'RIP Jokowi' yang ramai di media sosial belum lama ini dinilai sebagai upaya yang dilakukan tim capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jokowi, untuk memberikan kesan bahwa pihaknya dizalimi dalam ajang pemilu Presiden 2014.
Menurut pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak, kampanye hitam 'RIP Jokowi' bisa menimbulkan tafsir bahwa hal tersebut sengaja dilakukan tim sukses Jokowi untuk meraih simpati masyarakat lewat strategi pencitraan dizalimi.
"Bisa ditafsirkan dilakukan oleh tim sukses Jokowi sendiri. Ini bukan tanpa dasar. Karena sejak awal sudah terbentuk desain dari tim Jokowi supaya dikesankan teraniaya, seolah diserang. Makanya sampai keluar istilah 'aku rapopo'. Dari segi itu muncul kecurigaan bahwa sebenarnya serangan palsu itu didesain sendiri supaya Jokowi mendapat simpati masyarakat," papar Zaki saat dikonfirmasi, Minggu (11/5/2014).
Zaki meningatkan, budaya politik sebagian besar masyarakat Indonesia adalah masih memberikan simpati kepada pihak yang terkesan teraniaya. Celah tersebut, menurut Zaki, yang dimanfaatkan kubu Jokowi untuk mendulang simpati masyarakat meski hingga saat ini belum menjabarkan secara konkrit visi misi dan program yang dibawanya sebagai calon Presiden.
"Budaya politik kita masih seperti itu. Siapa yang dizalimi, selaku teraniaya, mendapat simpati dan dukungan dari masyarakat. Meski tidak punya program dan visi misi yang jelas," imbuhnya.