News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konferensi Asia Afika

Presiden akan Melayani Permintaan Pertemuan Bilateral dari Sekitar 20-an Kepala Negara

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja menyiapkan bendera jelang peringatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) di gedung Pleanary Hall Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Sabtu (18/4/2015). Gedung Pleanary Hall Jakarta Convention Centre (JCC) ini nantinya akan dipakai sebagai tempat upacara pembukaan peringatan KAA. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Pada pagelaran Konfrensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang akan dimulai esok, Minggu (19/4), di Jakarta, Presiden Joko Widodo diagendakan melayani permintaan bilateral, dari sekitar 20-an kepala negara yang menghadiri konferensi tersebut.

Menteri Luar Negri, Retno L.P. Marsudi kepada wartawan usai menemani Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla memantau persiapan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015), mengatakan pihaknya hingga kini masih terus menyempurnakan jadwal Presiden, agar seluruh permintaan bilateral dapat dipenuhi.

"Sekarang kita sedang susun jadwal presiden untuk menerima pertemuan bilateral," katanya.

Negara-negara yang mengajukan permintaan pertemuan bilateral antara lain adalah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Swazilan, Jordania, Burnei, Thailand dan Singapura.

Selain itu pada 21 April mendatang, Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, diagendakan bertemu Joko Widodo, dalam rangka kunjungan kenegaraan.

"Semua (pertemuan bilateral) dilakukan di sini (JCC), jadi pertemuan bilateral akan dilakukan di sela-sela persidangan," jelasnya.

Salah satu alasan seluruh pertemuan digelar di JCC, adalah karena Indonesia merupakan tuan rumah, maka Presiden Jokowi pun secara otomatis menjabat sebagai pimpinan setiap sidang dalam konfrensi tersebut.

Kata Retno tidak semua delegasi adalah kepala negara. Untuk negara yang mengirimkan Wakil Presiden ataupun Wakil Perdana Menteri, juga banyak yang mengajukan pertemuan dengan Jusuf Kalla.

Selain itu pertemuan bilateral sesama menteri juga banyak dilayangkan, termasuk sesama Menlu.

Saya juga banyak sekali diminta untuk melakukan pertemuan bilateral. Semua (pertemuan itu) akan kita lakukan secara paralel, karena secara waktu akan terbatas sekali," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini