News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

NasDem: Harus Ada Pembelajaran Bagi Masyarakat Agar Tidak Terima Uang Kandidat

Penulis: Amriyono Prakoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERSIAPAN RAKERNAS - Ketua Tim Pilkada Pusat (Tim 7) Partai Nasdem Enggartiasto Lukita (kedua kanan) didampingi Sekretaris Willy Aditya (kedua kiri) beserta anggota Taufik Basari (kiri) dan Martin Manurung (kanan) memberikan keterangan pers mengenai persiapan Rakernas Partai Nasdem, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/9/2015). Nasdem akan mengadakan Rakernas pada tanggal 21-22 September 2015 di JCC Senayan, sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2015. Warta Kota/Henry Lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai NasDem, Enggartiasto Lukito mengatakan bahwa pihaknya sebisa mungkin akan melakukan langkah antisipasi untuk pasangan calon yang diusung tidak memakai cara politik uang dalam menjalankan sisa kampanye.

Menurut Enggar, hal tersebut tidak bisa dibenarkan karena telah menyalahi aturan. Sehingga perlu adanya tindakan lain agar para pemilih tidak menerima uang tersebut.

"Kami akan lakukan pelajaran dan pengertian kepada masyarakat untuk tidak memilih pasangan calon yang telah memberikan uang, karena masyarakat sendiri yang akan dirugikan," ujarnya saat Rakernas Partai NasDem di JCC, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Enggar mengatakan bahwa setiap pasangan calon yang memberikan uang terhadap rakyat, merupakan kandidat yang tidak mempunyai tanggung jawab sebagai pemimpin.

"Mereka merasa dapat membeli suara masyarakat, sedangkan saat menjabat, saya yakin tidak akan ada perubahannya," tambahnya.

Sementara calon Bupati Karawang, Saan Mustopa di kesempatan yang sama menilai bahwa masyarakat saat ini ada kecenderungan bersifat permisif. Makanya perlu adanya edukasi bagi mereka.

"Perlu diwaspadai adalah jika pemilih lebih dekat dengan pasangan calon, biasanya lebih mudah politik uang. Tapi kalau jauh, justru susah. Kayak pilpres itu kan, masyarakat jauh dari calonnya," kata Saan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini