TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengatakan bahwa dirinya sempat ingin memberhentikan pembicaraannya dengan pengusaha minyak Riza Chalid dan Ketua DPR Setya Novanto.
Niat Maroef itu muncul pada pertemuan kedua dan ketiga dengan Setya Novanto.
"Saya sudah coba, kalau dilihat lagi, saya sudah mengucapkan "terima kasih" beberapa kali, tapi saya kemudian ditarik ke dalam pembicaraan," ungkap Maroef di hadapan sidang MKD di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (3/12/2015).
Dia mengatakan bahwa di dalam dirinya masih terdapat Jiwa Corsa yang selama ini tertanam sebagai doktrin TNI, mengingat dirinya sudah bertugas selama 34 tahun dan mengabdikan diri sebagai Wakil Kepala BIN sebelum pensiun.
Anggota MKD yang mempertanyakan hal tersebut, A Bakrie menjelaskan bahwa seharusnya sebagai purnawirawan harus sanggup memberikan ketegasan saat sesuatu hal yang janggal terjadi. Bukan justru ikut larut dalam perbincangan yang ada.
"Harusnya selesai. Kan masih ada jiwa Sapta Marga. Jadi kalau tahu ada hal yang salah, langsung berhenti pada saat itu," kata A Bakrie.
Mendengar hal tersebut, Maroef menjelaskan bahwa dirinya sudah melakukan hal yang benar termasuk merekam kejadian tersebut dan akan memberikannya kepada yang berwenang.
"Makanya saya merekam ini dan akan memberikan rekaman ini kepada pihak yang mempunyai otoritas," kata Maroef.