Pada Senin (25/7/2016) pagi, Harris memberitahu informasi tersebut kepada Johan Budi dan meminta Johan segera menginformasikannya kepada presiden.
"Johan Budi sudah beritahu soal informasi ini sebelumnya. Tapi pas saya tunggu-tunggu sampai sore, tidak ada kabar dari Istana, ya sudah akhirnya saya sudah saya susun menjadi tulisan," tuturnya di Kantor KontraS, Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Harris menceritakan saat menelepon Johan Budi, mantan jubir KPK itu sempat kaget dan meminta dirinya untuk tidak mempublikasi mengenai informasi tersebut dan Harris menuruti kemauan tersebut.
Namun, hingga Kamis (28/7/2016), kabar dari Istana tidak juga kunjung menanggapi informasi mengenai pengungkapan dari tereksekusi mati Fredi Budiman saat berada di lapas Nusakambangan tersebut.
"Akhirnya saya berpikir untuk mem-publish dan saya minta maaf kepada Johan Budi karena telah mengingkari janji saya untuk tidak disebarkan," tambahnya.
Setelah akhirnya tulisan itu terkespos di media, Harris mengatakan bahwa Johan langsung menelepon dirinya dan juru bicara presiden itu tidak mengetahui kapan persisnya eksekusi dilakukan.
"Jika ditanya apa yang sudah saya lakukan? Saya sudah lakukan ini untuk memberitahu presiden mengenai ini. Maksimal atau tidak? Silakan masyarakat menilai," jelas Harris.(rio)