"Ya ini kan wisata sejarah, tetapi biasanya berfoto kemudian selesai," sebut Wahyu.
Wahyu mengungkapkan pengelola mencoba menarik minat pengunjung dengan menambah wahana wisata.
Penambahan wahana memang dibutuhkan.
Apalagi, promosi Monkasel hanya melalui instagram dan website serta omongan dari mulut ke mulut.
"Ya orang tahu kalau ada televisi atau radio yang meliput. Untuk penambahan wahana masih proses," kata lulusan SMK Tritunggal Surabaya tahun 2013.
Penurunan pengunjung juga dirasakan pedagang yang berjualan di Monkasel.
Satu diantaranya Etika Ayu (30), pedagang yang telah berjualan selama 10 tahun di Monkasel.
Ia menyebutkan penurunan pengunjung mulai terasa pada tahun 2005.
Masyarakat serta wisatawan memiliki lokasi wisata alternatif di Surabaya.
"Tahun 2005 mulai menurun. Ada tugu pahlawan, kebun binatang, planetarium dan pantai kenjeran di Surabaya," kata Etika Ayu.