Pasalnya di tengah kepadatan Mina dan untuk mengatur pergerakan jemaah ke lokasi lontar jumrah (jamarat), Pemerintah Arab Saudi telah membuat jadwal larangan melontar jumrah.
"Jemaah sebelum berangkat ke jamarat, harus memperhatikan sinyal lampu, merah atau hijau," kata Menag
Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, dr. Eka Jusup Singka mengatakan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah siap melayani jemaah di Arafah dan Mina.
Semua petugas kesehatan dapat menjalankan tugasnya secara terintegrasi dan tersistem dalam satu kesatuan komando Armina.
Selain itu, juga telah disiapkan layanan kesehatan mobile melalui pos pos pelayanan kesehatan yang ada di Arafah, Musdalifah dan Mina.
Pelayanan kesehatan ini melibatkan tenaga kesehatan yang terhimpun dalam Tim Promotif-Preventif, Tim Gerak Cepat dan Tim Kuratif-Rehabilitatif.
Hingga tanggal 29 Agustus, jumlah data jemaah haji yang meninggal dunia sejak dari embarkasi dan Saudi Arabia berjumlah 165 orang.
Sedangkan untuk jemaah yang sakit akan disafari wukufkan. Para jemaah akan diberangkatkan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia Daker Makkah menuju Arafah menggunakan ambulans.
"Mereka akan berada di Arafah beberapa menit kemudian akan dipulangkan kembali ke KKHI Makkah," katanya.