Laporan wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain orang dewasa, anak-anak juga antusias untuk menonton fenomena langka Super Blue Blood Moon di Planetarium Taman Ismail Marzuki (TIM).
Kepala Satuan Pelaksana Teknis, Pertunjukan, dan Publikasi UP PKJ TIM, Eko Wahyu W mengatakan dari sekitar 5563 yang mendaftar online, 700 diantaranya adalah anak-anak.
Baca: 5563 Orang Mendaftar Online Untuk Melihat Fenomena Super Blue Blood Moon di TIM
Pihak Planetarium menyambut gembira karena banyak anak-anak yang tertarik.
Demi bisa menarik dan menambah pengetahuan anak-anak, pihak Planetarium bersama komunitas tertentu menyediakan permainan bagi anak-anak.
Baca: Romahurmuziy: Fadli Zon Harus Ngomong Begitu, Kan Posisinya Sebagai Waketumnya Prabowo
"700 anak-anak ini nanti akan dipandu. Supaya mereka tidak boring, kami juga menyiapkan games ular tangga astronomi. Semoga mereka suka," kata Eko Wahyu, Selasa (30/1/2018) di Pelanetarium TIM.
Eko Wahyu menambahkan pihaknya berharap setelah pulang melihat gerhana bulan, ada ilmu-ilmu bidang astronomi yang bisa didapatkan anak-anak.
Diketahui Gerhana bulan total akan terjadi pada Rabu (31/1/2018) besok.
Baca: Politikus Golkar: Tidak Tepat Fadli Zon Menyebut Pak Jokowi Cukup Satu Periode Saja
Fenomena ini dapat dinikmati secara jelas di Indonesia.
Menurut Badan Antariksa AS (NASA) fenomena yang dinamai "super blue blood moon" ini disebut langka lantaran gerhana bulan total terjadi bertepatan dengan fenomena 'supermoon' dan 'blue moon'.
Gerhana bulan total dimulai sekitar pukul 18.48 WIB untuk gerhana parsial dan sekitar pukul19.51 WIB hingga 21.07 WIB puncak gerhana bulan total.
Baca: Kemenag Ajak Umat Islam Salat Khusuf Saat Gerhana Bulan Total Pada 31 Januari, Begini Tata Caranya
Diketahui Gerhana bulan total terjadi saat posisi bumi berada antara bulan dan matahari.
Bulan berada di bawah bayang bumi lantaran cahaya matahari terhalang bumi.