"15 menit kemudian perawat tiba di rutan dan memeriksa kondisi tahanan. Hasil pemeriksaan perawat keadaan umumnya apatis, tensi tidak teraba sehingga segera di bawa ke RSUD Tangsel. Atas ijin Karutan, tahanan tersebut di bawa ke RSUD dengan pengawalan dua orang Brimob dan dua anggota Polsek Gunung Sindur pada pukul 01.00 WIB," imbuh Iqbal.
Yaser kemudian langsung ditangani oleh dokter, diberi tindakan medis berupa oksigen dan infus begitu tiba di IGD RSUD.
"30 menit kemudian, tahanan tersebut di nyatakan oleh dokter kondisinya sudah cukup membaik dengan tensi 120/70 , GDS ulang 137. Kemudian atas ijin dokter, tahanan di bawa kembali ke rutan untuk rawat inap di poliklinik rutan dan di berikan terapi lanjutan infus," kata Iqbal.
Kemudian cerita Iqbal berlanjut saat Karutan Gunung Sindur menyurati instansi terkait seperti Kejaksaan Agung dan Ditjen Pas mengenai sakitnya seorang tahanan teroris pada Senin (16/7).
Yaser pun diperiksa perawat, pada Selasa (17/7), pukul 09.05 WIB, dengan hasil suhu tubuh 37,8°C serta tensi 90/ 60. Hingga malam hari, Yaser masih dirawat mulai dari pemeriksaan laboratorium, cek darah dan diberi makan.
"Pukul 18.30 WIB, perawat memeriksa tahanan dan terlihat pucat serta napas pendek dan tidak sadar. Pukul 18.45 WIB atas ijin kepala rutan, tahanan kembali dibawa ke RSUD Tangsel dengan pengawalan," cerita Iqbal.
"Pukul 19.00 WIB, tahanan tiba di ruang IGD RSUD Tangsel. Pukul 19.45 WIB, tahanan dinyatakan meninggal dunia," pungkasnya.