"Secara geologis di wilayah Palu ada namanya patahan."
"Sehingga saat terjadinya pergeseran patahan menyebabkan adanya energi mengguncangkan yang menyebabkan gempa dari kuat sampai sangat kuat di wilayah sekitarnya," kata Rudy.
Hal lain yang harus dilakukan yakni menentukan parameter tiap sumber gempa bumi dan menghitung potensi maksimal gempa.
Rudy mengatakan, Badan Geologi Kementerian ESDM selalu melakukan mitigasi bencana dengan memetakan daertah yang pernah terjadi tsunami dan gempa dalam sebuah peta kerawanan.
Dia menekankan agar masyarakat selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapinya karena tidak dapat diperkirakan kapan gempa terjadi.
"Di manapun, wilayahnya harus nelakukan kewaspadaan dan siap siaga terhadap gempa dan tsunami," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Badan Geologi ESDM: Belum Ada Teknologi yang Bisa Ramalkan Gempa"