"Terumbu Karang Nusa Dua ini mencakup 204 Hektar dari garis pantai yang merupakan bagian dari Program Taman Terumbu Karang Indonesia. Taman ini menyatukan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek sosial-ekonomi dari pengelolaan ekosistem terumbu karang untuk penggunaan berkelanjutan," ujarnya.
"Di tempat ini, beragam terumbu karang dari perairan Indonesia akan ditransplantasikan. Kami berharap dapat menciptakan akuarium laut skala besar yang unik," ujar Menko Luhut.
"Ini untuk membuat lingkungan kita lebih baik. Dimulai dari sesuatu, membuat kita sadar, menghormati lingkungan kita dan melindungi lingkungan kita," ujarnya.
Baca: Bahagianya Sumini Tempe yang Dijualnya Rp 10.000 Dibeli Sandiaga Seharga Rp 100 Ribu
Di tengah kekhawatiran bahwa sebagian besar karang dunia akan lenyap pada tahun 2050, kegiatan ini menumbuhkan harapan akan pemulihan terumbu karang.
The Nature Conservancy dan Pusat Pemantauan Konservasi Dunia (UNEP), melakukan studi yang menyatakan bahwa lebih dari 90 persen karang dunia akan lenyap pada tahun 2050.
Indonesia memiliki 27,95 persen dari total karang terumbu karang di dunia, dengan lebih dari 569 jenis karang.
Inisiatif Terumbu Karang Internasional telah mendeklarasikan tahun 2018 sebagai “Tahun Internasional Terumbu Karang”.
Nusa Dua Coral Reef Garden (NDCRG), sebagai pengelola proyek ini telah melakukan penelitian dan mengembangkan inovasi tentang cara mengembalikan dan menghemat
ekosistem terumbu karang.
Selain itu organisasi ini juga melakukan perawatan dan transplantasi terumbu karang serta yang tak kalah penting pemberdayaan masyarakat di sekitar pantai untuk ikut dalam perencanaan, penerapan dan pemeliharaan yang berkelanjutan.
Ekosistem terumbu karang berperan penting sebagai tempat berkembang biak dan memberi makan biota laut.
Untuk kehidupan manusia, terumbu karang dapat dimanfaatkan untuk farmasi serta pariwisata.