TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Ferry Juliantono mengaku pihaknya sangat marah atas dugaan ucapan tak pantas yang disampaikan Bupati Boyolali Seno Samodro kepada Prabowo Subianto pada dua hari lalu.
Pada saat itu Seno mengikuti aksi protes sejumlah masyarakat atas ucapan Prabowo mengenai ‘tampang Boyolali’ beberapa saat sebelumnya.
Namun Ferry mengaku pihaknya tak akan membalas Seno dengan tindakan yang sama.
“Kami semua marah karena ucapan itu disampaikan kepada capres yang kami usung, tapi kita semua harus dudukkan persoalan. Kami akan lakukan langkah-langkah menurut hukum dan perundang-undangan, tak akan membalas dengan hal yang sama yaitu dengan cara yang baik,” ucapnya.
Baca: Kubu Jokowi Sebut Umpatan Bupati Boyolali Kepada Prabowo Sebagai Ekspresi Kemarahan Rakyat
Hal itu disampaikannya saat ditemui di posko pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno di Jalan Sriwijaya Kebayoran Baru, JakartaSelatan, Selasa (6/11/2018).
Ferry mengatakan tim advokat Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno tengah mempelajari bukti-bukti yang didapat mengenai hal tersebut termasuk video lengkap sebagai rujukan untuk mengambil keputusan berikutnya.
Ferry juga mengatakan pihaknya akan mengawal laporan yang sudah masuk ke Bareskrim Mabes Polri yang ditujukan kepada Bupati Boyolali.
Pria yang pernah mengenyam pendidikan sekolah menengah atas di Surabaya itu mengaku kaget ungkapan Bupati Boyolali kepada Prabowo.
“Sejujurnya saya kaget karena sebagai orang Jawa saya menilai ucapan itu tak pantas dikeluarkan oleh seorang kepala daerah,” ungkapnya.
“Laporan kepada Bupati Boyolali harus tetap dilakukan untuk menjaga kondusifitas tahapan Pilpres 2019, dan saya yakin masyarakat Boyolali paham bahwa pernyataan Pak Prabowo tidak untuk merendahkan masyarakat Boyolali,” pungkasnya.
Seno dianggap mengeluarkan kalimat tak pantas itu saat demonstrasi aksi 'tampang Boyolali' pada Minggu (4/11/2018) lalu di gedung Balai Sidang Mahesa, Boyolali, Jawa Tengah.