Video ini beredar di media sosial. Salah satunya diposting oleh akun Facebook Eris Riswandi.
Kepala SMK yang bersangkutan, kemudian melakukan klarifikasi bahwa faktanya tidak ada pemukulan atau kekerasan fisik, karena sebenarnya para siswa dan guru tersebut hanya guyonan (bercanda).
Baca: TERPOPULER- Soroti Pernyataan Jokowi Soal Politikus Genderuwo, Iwan Fals: Abis Ini Apalagi Ya
Retno Listyarti mengatakan KPAI menyesalkan viralnya video ini, karena identitas anak dan nama sekolah tidak diblur, sehingga diketahui public secara luas.
"Hal ini berpotensi kuat menimbulkan stigma negatif terhadap sekolah dan para siswa lainnya yang bersekolah di SMK tersebut," kata Retno Listyarti dalam keterangan yang disampaikan kepada Tribunnews, Senin (12/11/2018).
Apalagi menurut Retno Listyarti, komentar netizen mayoritas negatif dan agak emosional setelah melihat video "guyonan" ini.
Baca: Balita Meninggal Setelah Tenggelam di Kolam Renang Bersama Keluarganya
"KPAI mengimbau agar netizen tidak lagi menyebarkan video tersebut, cukup berhenti di kita saja. Karena saat ini kasus dalam video tersebut sedang ditangani pihak sekolah dan akan dipantau prosesnya oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah," kata Retno Listyarti.