"Kita hanya menjadi bangsa pengimpor saja saat ini," katanya.
Kesimpulannya, kata Fadli Zon, Nawacita sekedar jargon yang tidak benar-benar diperjuangkan dan gagal direalisasikan. "Pemerintah tak bisa menerjemahkan gagasan-gagasan itu ke dalam kerja-kerja nyata," katanya.
Tak heran, kata Fadli Zon, dalam kampanye untuk Pilpres 2019 ini, kubu petahana tak lagi menyebut dan mengkampanyekan Nawacita.
"Coba baca dokumen visi dan misi Saudara Joko Widodo yang baru, hanya dua kali istilah Nawacita disebut. Itupun hanya di bagian pembukaan," katanya.
Sebuah agenda yang gagal, kata Fadli Zon, memang akan jadi beban jika dikampanyekan ulang.
"Orang justru akan diingatkan kepada kegagalan agenda tersebut. Sayang, kita tidak punya forum kenegaraan khusus di mana kita bisa mengevaluasi kinerja pemerintah dalam rentang lima tahunan. Sehingga, Nawacitahanya jadi jargon, minus pertanggungjawaban," katanya.
Artikel ini tayang sebelumnya di Wartakotalive dengan judul: Fadli Zon Menilai Kegagalan Nawacita Jokowi karena Tanpa Pertanggungjawaban Jangan Menyalahkan SBY