Hal itu menurut Prabowo Subianto, guna menghindari fitnah serta adanya provokator dalam aksi di depan MK.
Menurutnya, akan ada delegasi yang mendampingi tim hukum saat sidang di MK.
"Percayalah pada pimpinan dan sungguh-sungguh kalau anda dukung Prabowo-Sandiaga, mohon tidak perlu hadir di sekitar MK. ada delegasi untuk dampingi tim hukum tapi tidak perlu berbondong-bondong dengan jumlah massa untuk hindari fitnah dan provokator-provokator lainnya," katanya.
Prabowo Subianto mengatakan pihaknya saat ini masih percaya pada hakim MK dalam menangani sengketa Pilpres.
Baca: Polri Sebut Soenarko Palsukan Dokumen Senjata Api Ilegal Agar Bisa Dikirim ke Jakarta
Oleh karena itu ia meminta pendukungnya tetap tenang dan berpikiran dingin dalam menyikapi sidang MK.
"Apapun keputusannya kita sikapi dengan dewasa, tenang, berpikir untuk kepentingan bangsa negara. Itu sikap kami dan permohonan kami.Percaya lah niat kami untuk kepentingan bangsa negara, umat dan rakyat," pungkasnya.
Moeldoko apresiasi Prabowo
elang sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2019 digelar pada 14 Juni mendatang, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto meminta para pendukungnya tidak berbondong-bondong mendatangi Mahkamah Konstitusi (MK).
Prabowo menyebut dia bersama Sandiaga Uno telah memutuskan untuk menjalani semuanya sesuai ketentuan hukum dan konstitusi. Langkah tersebut diambil demi kepentingan rakyat.
Merespon itu, Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKn) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko merasa imbauan dari Prabowo itu sangat bagus.
"Saya pikir itu imbauan yang bagus. Jangan ambigu, jadi Pak Prabowo sudah mengatakan kita mengambil jalan konstitusi, sudah jelas mengatakan begitu kenapa masih ada peristiwa di jalan, ini kan berarti ambigu, jangan" papar Moeldoko, Rabu (12/6/2019) di kantornya.
Baca: Selain 4 Terduga Teroris di Bekasi, Densus 88 Antiteror Tangkap 2 Terduga Teroris di Palangkaraya
Moeldoko menambahkan sikap dari Prabowo itu sudah sangat bijaksana.
Dia berharap tidak ada lagi yang mengembangkan pemikiran ambigu.
"Itu sudah keputusan Pak Prabowo yang sangat bijaksana, tidak ada lagi turun ke jalan. Jadi jangan lagi yang di kanan kirinya mengembangkan pemikiran yang ambigu. Jangan satu sisi ke MK, satu sisi masih ada di jalanan. Itu tidak benar," singkatnya.