Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak mempersalahkan sejumlah pejabat KPK turut masuk dalam bursa seleksi calon pimpinan (capim) KPK.
"KPK pastikan para pejabat struktural di KPK yang nantinya terpilih jadi pimpinan akan diberhentikan dari jabatannya sehingga posisi sebelumnya akan dicari penggantinya melalui proses seleksi," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah kepada pewarta, Jumat (5/7/2019).
Baca: Pendaftaran Pimpinan KPK Ditutup Kemarin, Ini Nama 3 Pendaftar yang Berasal dari Internal KPK
Febri Diansyah mencontohkan Johan Budi SP dan M Jasin yang pernah pula mengikuti seleksi capim KPK ketika menjadi pejabat struktural KPK.
Johan Budi sebelumnya adalah Deputi Pencegahan, sedangkan Jasin adalah Direktur Penelitian dan Pengembangan.
Diketahui dalam seleksi capim KPK tahun ini, ada 3 komisioner KPK yang mencoba peruntungan lagi.
Ketiganya yaitu Alexander Marwata, Basaria Pandjaitan, dan Laode M. Syarif.
Selain itu ada nama penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari yang turut mengikuti proses seleksi.
Baca: KPU Serahkan 100 Kotak Kardus Isi Alat Bukti Guna Hadapi Gugatan Pileg di MK
Sedangkan dari pegawai struktural KPK ada 4 nama di antaranya Deputi Pencegahan Pahala Nainggolan, Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) Sujanarko, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Giri Suprapdiono, dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia Chandra Sulistio Reksoprodjo.
Selain itu ada 5 pegawai spesialis madya dan utama KPK yakni Hotman Tambunan, Muhamad Najib Wahito, Abdul Jalil Marzuki, Insan Fahmi, dan Adhi Setyo Tamtomo.
Nama-nama calon dari internal
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka pendaftaran calon pimpinan (capim) baru.
Pendaftaran manual Capim KPK ditutup Kamis (4/7/2019) kemarin pukul 16.00 WIB.
Sementara itu, pendaftaran melalui email, Panitia Seleksi Capim KPK mengatakan pendaftaran ditutup pada Kamis (4/7/2019) pukul 23.59 WIB.