Dia pun tidak menampik sudah menyusun kabinet yang terdiri dari komposisi kalangan partai dan profesional.
"Sudah, sudah ada (susunan kabinet)," ucap Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (12/7/2019).
Ditanya apakah menteri yang ada saat ini banyak yang kembali dipakai atau dipertahankan sebagai pembantunya di kabinet?
Jokowi menjawab banyak, hanya saja dia enggan membocorkan siapa menteri-menteri yang bakal kembali ikut mengisi kabiner kerja jilid II.
"Banyak (menteri yang bertahan)," singkatnya.
Presiden terpilih ini juga tidak mempermasalahkan sejumlah partai pendukungnya yang meminta kursi menteri.
Diketahui parpol yang secara terang-terangan meminta jatah menteri yakni PKB, NasDem, hingga PPP.
Di sisa 3 bulan waktu sebelum pelantikan, ternyata Presiden Jokowi sudah menyiapkan nama-nama menteri hingga menyusun komposisi menteri untuk di kabinetnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut akan secepatnya mengumumkan kabinet barunya itu ke publik.
"Sudah (menyusun kabinet), secepatnya (diumumkan)," kata Jokowi.
Bicara soal komposisi menteri, Jokowi mengatakan komposisi kabibet berasal dari kalangan partai dan profesional dengan pembagian 40-60 atau 50-50.
"Kira-kira 40-60 atau 50-50, nanti dilihat saja," singkatnya.
Untuk diketahui Jokowi terpilih kembali menjadi presiden bersama Ma'ruf Amin didukung PDIP, Golkar, NasDem, PKB, PPP, Hanura, PSI, Perindo, PKPI hingga PBB.
Sejumlah partai terang-terangan sudah menuntut jatah kursi menteri di Kabinet Kerja jilid II pada Presiden Jokowi.
Jokowi sendiri menanggapi santai hal tersebut.
Meyoal nama-nama menteri yang berurusan dengan hukum, baik diperiksa sebagai saksi di KPK, menjadi saksi di Pengadilan Tipikor hingga ruangannya digeledah bagaimana nasib mereka?
Jokowi mengaku akan mempertimbangkan menteri-menteri yang pernah bersinggungan dengan kasus hukum untuk bisa dipertahankan.
"Ya nanti dilihat. Semua hal mesti kami pertimbangkan," tegas Jokowi.
Untuk diketahui sejumlah menteri yang bersinggungan dengan kasus hukum yakni Menteri Agama Lukman Hakim.
Lukman Hakim pernah diperiksa di KPK untuk tersangka mantan ketua umum PPP, Romahurmuziy terkait kasus suap jual beli jabatan di Kementerian Agama.
Bahkan Lukman juga pernah bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta untuk terdakwa di kasus ini.
Selain Lukman Hakim, ada juga Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang pernah pula diperiksa KPK terkait kasus dugaan suap dana hibah KONI.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, sudah beberapa kali dipanggil KPK namun belum sempat menjalani pemeriksaan. Ruang kerjanya pernah pula digeledah KPK.
Lebih lanjut Jokowi juga menegaskan bakal ada anak-anak muda milenial yang bakal bergabung dalam kabinet kedua periode 2019-2024.
Siapa saja mereka? Jokowi belum mau membocorkan. Dia malah meminta rakyat bersabar menunggu susunan kabinet diumumkan.
"Ya nanti dilihat, nanti kalau keluar dilihat," kata Jokowi.
Bicara soal menteri muda, Jokowi mengaku sudah meminta partai politik pendukungnya untuk menyiapkan kader muda untuk menjadi menteri.
"Saya minta dari partai juga (kader) yang muda. Ada juga dari profesional," imbuhnya.
Jokowi menambahkan jika partai tidak bisa menyediakan kader muda terbaik mereka, maka dirinya bakal merekrut sendiri dari profesional.
Dia meyakini banyak kalangan profesional muda yang mumpuni bisa duduk di kabinet. "Kalau enggak ada dari partai, kami cari sendiri. Profesional muda kan banyak banget sekarang," terang Jokowi.(*)