Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya memastikan informasi yang beredar melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp yang menyebut situasi Jakarta masuk status siaga 1 merupakan berita bohong atau hoaks.
"Informasi tersebut tidak benar (hoaks)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Selasa (1/10/2019).
Argo mengimbau masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
Dirinya memastikan aparat kepolisian siap mengamankan Jakarta menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
Baca: Anggota DPR Asal Papua Ina Elisabeth Berharap Duduk Di Komisi VII, Ini Alasannya
Baca: Pembuang Janin yang Ditemukan dalam Tas Kresek yang Ditaburi Bunga Masih Misterius
Baca: Viral Grup WhatsApp Pelajar Palsu, Polisi: Sudah Ada 4 Tersangka
"Masyarakat silahkan beraktivitas seperti biasa. Kepolisian akan menjamin keamanan masyarakat. Jangan mudah percaya berita-berita hoaks yang sengaja disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," tutur Argo.
Seperti diketahui, dalam pesan singkat yang beredar menyebutkan kawasan Glodok, Jakarta Barat akan dijaga Panser atau kendaraan lapis baja.
Pesan tersebut menyebut kondisi Jakarta dalam level Siaga 1 menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang.
Baca: Polisi: Beberapa Perusuh yang Ditangkap Positif Gunakan Narkoba
"Hari ini Glodok Harco LTC siaga 1. Jam 3 nanti akan dijaga total 500, 500, 300 di 3 lokasi tersebut dengan 4 Panser. Pagi teman-teman, saya dapat info dari sumber yang bisa dipercaya, hari ini Jakarta siaga 1. Kalau tidak ada keperluan penting, sebaiknya jangan keluar rumah karena situasi sedang tidak kondusif menjelang pelantikan Presiden. Di Glodok mau dijaga Panser," bunyi pesan singkat yang beredar itu.
Masyarakat diimbau tidak terprovokasi
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengakui ada pihak-pihak yang ingin mengacaukan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024 pada 20 Oktober 2019.
Hal itu menurutnya bisa dilihat dari propaganda-propaganda yang dimunculkan akhir-akhir ini.
Karena itu, ia meminta masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh agenda-agenda yang bertujuan menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
Baca: Aparat Kepolisian Tembakkan Gas Air Mata dari Jalan Layang, Demonstran Kocar-kacir
“Ada pihak-pihak yang memang ingin mengacaukan agenda tersebut dengan membentuk opini yang delegitimasi pelantikan Presiden. Saya imbau jangan terprovokasi, jangan mudah dipancing, dan jangan mudah dikompori tindakan yang inkonstitusional, biarkan pelantikan berjalan,” ungkap Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).