Sementara pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengungkapkan siapa saja sosok menteri di Kabinet Kerja I yang layak dipertahankan. Ketujuh menteri 'lama' ini, kata Hendri Satrio, dianggap mampu membantu Jokowi merealisasikan janji kampanye untuk periode 2019-2024.
Selain itu, dalam periode kedua menjabatnya, Jokowi ingin ada warisan (legacy) yang bisa dinikmati oleh masyarakat dan generasi mendatang. Dari sinilah, menurut dia, akan bisa diprediksi siapa saja menteri yang akan dipertahankan Jokowi untuk jilid II pemerintahannya.
Memang banyak sosok menteri baik dalam kinerjanya, tapi yang akan bisa memberikan warisan yang dapat dikenang oleh masyarakat di kala pemerintahannya ada beberapa.
Baca: Menakar Urgensi Perppu KPK: Saran dari Pakar Hukum Hingga Pilihan Sulit bagi Jokowi
Ketujuh sosok menteri itu adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono; Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pertanian Amran Sulaiman; Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Kemudian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi; Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati; dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah buka-bukaan dalam pertemuan dan makan siang bersama sejumlah pimpinan redaksi media massa di Istana Merdeka, Rabu (14/8) kemarin. Dikutip dari Warta Kota, Presiden Jokowi menyebut, dirinya akan membentuk dua kementerian baru di kabinet periode keduanya.
Baca: PT Tanjung Power Indonesia, Profesional SDM Tersertifikasi di Bidang Ketenagalistrikan
Kementerian tambahan itu yakni Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Investasi. "Kita melihat perkembangan dunia yang begitu cepat dan pemerintah ingin merespons itu secara cepat maka ada kementerian-kementerian baru," kata Jokowi.
Presiden Jokowi mengakui, nantinya ada perubahan nomenklatur kementerian di kabinet barunya. Selain ada kementerian baru, ada kementerian lama yang akan dilebur menjadi satu.
"Ada (perubahan nomenklatur). Ada yang digabung, ada yang muncul yang baru," kata Jokowi selepas menghadiri HUT Pramuka di Bumi Perkemahan Cibubur, Rabu (14/8/2019) petang, dikutip dari Kompas.com.