"Jadi yang tadinya mungkin damai, lancar, dan baik-baik saja, mereka buat seolah-olah ramai sehingga polisi mengejar mereka, dan seterusnya, ini yang dikehendaki si pembuat," tambah Budhi.
Temuan polisi lainnya, ada dua pendemo dari 199 pendemo yang diamankan, positif memakai narkoba.
"Satu positif sabu, satu lainnya positif sabu dan ganja," ujar Budhi.
Kondisi inilah yang menurut Budhi, membuat pendemo begitu brutal melawan polisi, seolah-olah tanpa rasa takut.
Lebih lanjut Budhi bilang, saat mengamankan pendemo 'jadi-jadian' ini tidak semudah mengamankan demo yang dilakukan pelajar SMK.
"Mereka sudah tahu arahnya mau menyebar ke perkampungan, harus menyelamatkan diri ke mana," kata dia.
Lantas, apa efek jera pada para pendemo 'jadi-jadian' ini dan bagaimana cara polisi mencari aktor intelektualis di balik demo ini?
"Kami memberikan treatment tersendiri. Kami lakukan upaya, 1X24 jam sengaja tidak kami pulangkan bersama pelajar."
"Kami ingin menggali lebih dalam, termasuk tadi siapa aktor di belakang mereka."
"Kami juga berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya, sedang diusut dan dicari aktor itu," pungkas Budhi.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)