Status tersebut kemudian dikomentari akun Togar Panjaitan.
Ia mengingatkan Irma Zulkifli Nasution tak pantas menulis nyinyiran karena istri perwira dan pejabat di lingkungan TNI AD.
"Ibu ini adalah isteri seorang Dandim di Kendari. Tidak pantas seorang isteri Perwira TNI AD membuat pernyataan superti ini," tulis Togar.
Pemilik akun Irma Zulkifli Nasution malah mengaku, dirinya menulis status tersebut karena membela warga yang menderita dan meninggal akibat kebijakan pemerintah.
Selain itu, dia juga mengaku berasal dari keluarga tentara dan polisi.
"Maaf pak Togar Panjaitan kenapa tdk pantas, saya seorg istri Dandim dan jg seorang manusia biasa yg mempunyai perasaan,apayg saya sampaikan tdk menghina siapapun, justru saya seorg istri perwira pak, yg merasakan perasaan berjuta rakyat mati Lbh mngiris kalbu, mohon maaf apabila bpk tdk berkenan."
Lalu, ia melanjutkan, "Saya menangis pak banyak anak bgsa mati begitu saja. saya hnya mnyampaikan apa yg saya rasakan, siapapun dia kalo punya hati nurani pastilah hatinya tersayat."
Juga ditulis, "Pak Togar, saya bukan saja seorg istri seorg perwira tp jg saya seorg anak TNI -AL dan seorg cucu Polisi dan ponakan seorang TNI,.. tentunya bpk tau jiwa cintanya kpd Rakyat anak bangsa dan NKRI dan bgmana saya dibesarkan dlm lingkungan TNI."
Belum ada sepekan setelah menulis status tersebut, Irma harus menerima kenyataan, sang suami, Hendi Suhendi dicopot dari jabatan.
Pencopotan dilakukan melalui serah terima jabatan yang dipimpin oleh Komandan Korem 143/Ho Kendari, Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto di Aula Sudirman Markas Komando Resor Militer Kendari, Sabtu (12/10/2019).
Jabatan sebagai Komandan Kodim (Dandim) 1417/Kendari kemudian diserahkan kepada Kolonel Inf Alamsyah.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Irma hadir dengan mengenakan seragam hijau Persatuan Istri Tentara (Persit).
Beberapa kali, Irma sempat terlihat meneteskan air mata.
Istri mantan Dandim Kendari itu tertunduk saat mendampingi suaminya.