WR Soepratman
Bernama lengkap Wage Rudolf Soepratman, sosok pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Tidak banyak yang tahu bahwa WR Soepratman ini merupakan seorang wartawan dan pengarang.
Selain itu, dia juga pandai dalam memainkan biola.
Saat penutupan Sumpah Pemuda, dia memainkan sebuah lagu secara instrumental dengan biola (tanpa teks) yang kini dikenal sebagai lagu Indonesia Raya.
S. Mangoensarkoro
Merupakan seorang tokoh penting yang lahir pad tahun 1904.
Pria bernama lengkap Sarmidi Mangoensarkoro ini merupakan pejuang di bidang pendidikan.
Baca: Sumpah Pemuda II Akan Diikrarkan di Bogor
Baca: Sambut Hari Sumpah Pemuda, Sesmenpora Ikut Orhiba Bareng Ojol
Saat Kongres Pemuda I dan II, dia sering berbicara mengenai pendidikan untuk bangsa Indonesia.
Berkat konsentrasinya yang kuat dalam bidang tersebut, dia dipercaya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1949 hingga 1950.
Kartosoewirjo
Pria bernama lengkap Sekarmadji Maridjan Kartosiewirjo ini merupakan pemimpin DI/TII yang mendeklarasikan Negara Islam Indonesia.
Walau begitu, dia merupakan salah satu tokoh penting dalam pembuatan Sumpah Pemuda 1928.
Pria Kelahiran 7 Februari 1905 ini merupakan segelintir putra bangsa yang berhasil mengenyam pendidikan Eropa kala itu.
Dia bersekolah di Holland Inlandsche School (HIS) di Rembang.
Tempat itu merupakan sekolah elit khusus untuk anak=anak Eropa totok dan Indo (campuran)
Kasman Singodimedjo
Perintis keberadaan Pramuka di Indonesia.
Dia juga dikenal sebagai orator yang ulung.
Pria kelahiran Purworejo, Jawa Tengah ini pernah menjabat sebagai Jaksa Agung INdonesia dari tahun 1945 hingga 1946.
Mohammad Roem
Merupakan aktivis pemuda sekaligus mahasiswa hukum.
Rasa nasionalisme dalam dirinya terbakar setelah mendapatkan perlakukan diskriminatif di sekolah Belanda.
Baca: Pimpinan OKP Nasional Berkumpul di Bogor, Persiapkan Sumpah Pemuda Jilid II
Baca: Kemenpora Gelar Malam Anugerah Kepemudaan untuk Peringati Hari Sumpah Pemuda 2019
Akhirnya, pria yang sering disapa Moh.Roem ini bertekad untuk ikut serta dalam perumusan ikrar Sumpah Pemuda.
A.K. Gani
Pria bernama asli Adnan Kapau Gani ini merupakan aktivgis pemuda yang lahir di Palembang, Sumatra Barat pada tahun 1905.
Dia bergerak dalam organisasi Jong Sumatra Bond.
Sie Kong Liong
Nama pria yang satu ini seringkali disebut saat kamu membicarakan Sumpah Pemuda.
Bagaimana tidak, dia adalah pemilik rumah tempat berlangsungnya Kongres Pemuda II.
Rumah itu terletak di Jalan Kramat Raya.
Baca: Jejak Sejarah Kongres Pemuda dan Lahirnya Sumpah Pemuda
Kini, rumah itu telah dijadikan sebuah museum.
Teks Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan hasil rumusan dari Kongres Pemuda II.
Terdapat tiga butir ikrar.
Berikut isi teks dari sumpah pemuda.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Makna di balik Sumpah Pemuda
Mengingat akan hal itu maka perlu juga mengetahui makna Sumpah Pemuda.
Pada alinea pertama terkandung kalimat 'bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia'.
Makna dari kalimat tersebut para pemuda dan pemudi Indonesia akan memperjuangkan kemerdekaannya hingga titik darah penghabisan.
Pada alinea kedua, 'berbangsa yang satu, bangsa Indonesia'.
Artinya sebagaimana tujuan sejak awal.
Sebagai rakyat yang berasal dari suku, ras dan agama yang berbeda.
Namun mereka juga mengakui mereka bersatu dalam satu bangsa, yaitu Indonesia.
Bertenggang rasa satu sama lain sehingga kokoh dalam persatuan.
Adapun pada alinea ketiga, 'menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia'.
Makna kalimat itu menegaskan untuk mempersatukan menjadi Indonesia maka bahasa persatuan menjadi identitas keseluruhan.
Atas dasar itu kemudian setiap rakyat menjunjung bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda merupakan peristiwa penting sebagai tonggak yang kelak melahirkannya bangsa Indonesia.
Para pemuda dari seluruh penjuru Nusantara kala itu berkumpul untuk bersatu melalui Kongres Pemuda II.
Mereka berikrar satu tujuan bertekad melawan kolonial serta mewujudkan cita-cita untuk bersatu.
Dari Kongres Pemuda II itu dihasilkan rumusan Sumpah Pemuda.
Namun perlu diketahui sebelumnya, istilah Sumpah Pemuda tidak disebut saat Kongres Pemuda II itu berlangsung.
Penyebutan istilah Sumpah Pemuda baru diberikan setelahnya. (*)
(Tribunnews.com/Arif Fajar Nasucha /Anugerah Tesa Aulia)