Dan saya dengan bersikap tulus, saya tahu tidak semua orang punya ketulusan. Tapi setidaknya saya tulus. Dan mudah-mudahan dengan begitu, dia agak malu-malu dikit jadi lebih baik atau jadi ikut-ikut tulus kayak saya. Ya alhamdulillah itu yang kita harapkan.
Saya tahu juga, saya bukan orang yang bebas dari dosa. Siapa sih yang tidak punya dosa. Mungkin penerimaan itu, yang membuat saya lebih optimis bisa. Karena dilepas dari persepsi publik, banyak hal baik, bisa dilihat orang-orang bekerja keras. Kalau di sini ada yang namanya Bulok, Bujang Lokal. Jadi kerjanya di mana, istri atau suaminya di mana, anaknya di mana.
Karena rotasi, mutasinya cepat. 2-3 tahun pindah. Dan banyak doktor yang sekolah, sama yang mondok di kantor juga banyak. Karena ketika kerja ya kadang-kadang diundang rapat, rapat. Di sini kan vertikal. Perintah atasan tidak boleh membantah. Mungkin saya saja yang rada selebor dikit. Masih bisa bercanda-canda dan saya coba 'acak-acak' sedikit.
Tapi memang hierarki penting mengingat begitu banyak karyawan, begitu banyak kantor. Kalau tidak ada hierarki yang jelas bisa chaos. Jadi mudah-mudahan dengan hadirnya saya, Pak Sofyan. Pak Sofyan ini salah satu menteri terbaik yang kita punya hari ini. Dan saya pribadi percaya banget sama beliau.
Saya ini ibaratnya lagi disuruh sekolah lah sama Jokowi di sini. Ya saya kan murid yang baik. Saya pintar belajar. Percaya lah setahun, dua tahun sudah beda. Dua Minggu saja sudah beda kan he-he. Apalagi setahun. Tapi kalau lulus ya, kan setiap 3 bulan dievaluasi. Cocok tidak jadi wamen, kalau tidak dipecat. 6 bulan dievaluasi.
Kalau belajar selain dari kementerian sendiri, apa belajar juga dari pihak luar?
Oh iya dong. Kan saya punya banyak teman. Saya baru tahu di kementerian keuangan ada Pushaka, pusat harmonisasi analisis dan kebijakan. Ini suatu biro di sana. Kepalanya eselon II, stafnya 70 orang. Dia 24 jam jadi agenda setting menteri, periksa surat. Dan yang paling penting, jadi analisis.
Baca: Menteri Siti Nurbaya Luruskan Pernyataan Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)
Artinya apa, dia selalu memberikan second opinion untuk menteri. Nah belajar dari situ saya ajak teman-teman di sini, ke sana belajar. Dan kita lagi mempertimbangkan buat Pushaka di sini. Mungkin itu salah satu warisan saya. Kalau jadi.
Pesan untuk anak muda atua kalangan milenial?
Yang penting niat baik. Yang lain bisa kita pelajari. Apa saja. Saya product knowledge-nya nol dua Minggu lalu. Tapi sekarang penjelasan saya meyakinkan tidak soal agraria? Haha. Itu. Artinya yang penting niat baik, sisanya kita bisa belajar apapun.
Tidak ada batas. Di zaman disrupsi ini, kalau tidak punya kreativitas, kemampuan seperti itu tidak survive. Saya kira anak-anak muda Indonesia ya, ini lah momennya.