Belva merupakan salah satu dari 30 pengusaha muda berusia 30 tahun yang paling berpengaruh di Asia versi majalah Forbes.
Sosok Belva pada 2007 pernah mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah Singapura untuk mengenyam pendidikan di Nanyang Technological University.
Ia menempuh pendidikan di Nanyang dan mendapatkan gelar ganda di bidang bisnis dan ilmu komputer.
Selama di Nanyang, ia pernah masuk ke dalam Double Deans List sebagai salah satu dari 5 persen mahasiswa berprestasi tinggi selama 3 tahun.
Selain itu, ia pernah menyabet tiga medali emas yakni:
- Lee Kuan Yew Gold Medal yang merupakan penghargaan paling bergengsi di level universitas karena selalu mendapat peringkat pertama di bidang akademik selama mengenyam pendidikan.
- Infocomm Development Authority of Singapore Gold Medal yakni penghargaan bagi mahasiswa dengan IPK tertinggi di bidang ilmu komputer.
- Accenture Gold Medal yang merupakan penghargaan tertinggi bagi peraih IPK tertinggi di bidang bisnis.
Pada 2013, Belva melanjutkan pendidikan master dengan mengambil gelar double degree di Stanford University.
Di sana ia mengambil gelar master administrasi bisnis.
Sedangkan di Harvard University ia mendapat gelar master administrasi publik.
Belva juga pernah tercatat sebagai mahasiswa tamu di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Harvard Law School, Harvard Graduate School of Education, dan Harvard Medical School.
3. Ayu Kartika Dewi
Ayu merupakan staf presiden yang selama ini aktif mengkampanyekan nilai toleransi dan keberagaman.