News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

100 Hari Kabinet Jokowi

100 Hari Jokowi-Maruf, Gebrakan Mendikbud: Program Merdeka Belajar hingga Gandeng Netflix

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. Warta Kota/henry lopulalan

Namun di sisi lain Nadiem juga tak ingin memberikan janji terkait problematika yang dialami guru.

Pria 35 tahun ini hanya ingin mengajak seluruh guru untuk melakukan perubahan kecil di kelas.

Seperti Guru dapat membuat murid ikut aktif dengan melakukan diskusi dikelas, murid juga diberikan kesempatan untuk mengajar.

Guru juga diharapkan dapat melakukan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.

Selain itu, guru juga dapat menemukan bakat dalam murid, serta tidak acuh dengan guru yang sedang memiliki masalah.

Nadiem percaya dengan melakukan hal - hal kecil yang dilakukan dengan serempak akan dapat menenutun pendidikan Indonesia kearah yang lebih baik.

Sementara itu, tidak hanya teks pidato saja yang viral, namun Nadiem juga melakukan inovasi baru dalam menyampaikan pidatonya saat Hari Guru Nasional pada 25 Oktober 2019.

Nadiem Makarim menyampaikan pidato resmi di Hari Guru Nasional melalui video.

2. Empat Kebijakan Dalam Program 'Merdeka Belajar'

Nadiem Makarim (dok. ICANDO)

Dikutip dari Kompas.com, penetapan tersebut dilakukan pada acara Rapat Koordinasi Bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jakarta pada 11 Desember 2019.

Adapun program merdeka belajar sebagai berikut.

- Ganti Ujian Nasional (UN) Mulai 2021

Pada 12 Desember 2019, Mendikbud Nadiem Makarim memberikan informasi bahwa Ujian Nasional (UN) akan diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.

Dimana ini terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar dengan matematika, serta penguatan pendidikan karakter.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini