Teddy mengatakan, sang istri sebelum meninggal sempat mengalami pingsan dan kejang.
Saat itu, selain Teddy, juga ada anak Lina dan Sule yakni Putri Delina, Rizwan, Ferdinand dan sejumlah orang lainnya di dalam rumahnya.
"Pas almarhumah sudah beres ngasih susu (bayinya), lalu salat, lalu bruk (jatuh)," ungkap Teddy.
Saat Lina jatuh pingsan, Teddy tengah membuatkan teh untuk istrinya.
"Saya (sudah) bangun lagi buat teh kesenangan istri," lanjut Teddy.
"Udah pingsan, saya langsung bawa tabung oksigen," katanya.
Lina Jubaedah pingsan setelah membuka mukenanya dalam keadaan seperti orang sujud.
"Pas sudah beres (salat), buka mukena, tergeletak. Itu langsung dipindahin posisinya, karena kayak posisinya engap gitu ya, tengkurap mau sujud. Lalu diangkat ke kasur," terang Teddy.
Kemudian, Teddy mengangkat tubuh Lina ke kursi roda, sekaligus memasang tabung oksigen sebagai alat bantu pernapasan.
Pernyataan Teddy rupanya sesuai dengan rekaman CCTV yang ditayangkan tersebut.
Dalam rekaman CCTV, tampak empat orang terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan berusaha menolong Lina yang tampak lemas.
Saat berada di kursi roda, Lina terlihat sudah tak memberikan respon apapun.
"Langsung dibawa ke Rumah Sakit Al Islam karena posisinya deket dari rumah," terang Teddy.
Lina masuk ke ruang UGD, lalu dipasang selang oksigen dan pengukur detak jantung.
Teddy mengatakan, saat itu detak jantung Lina tidak terlihat di monitor rumah sakit.
Petugas medis telah melakukan berbagai upaya namun tidak membuahkan hasil.
Kemudian, Lina Jubaedah dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)