"Kemenlu menjadi bagian dari penjemputan ke Yokohama ya, namun setelah kembali nanti ke Indonesia akan dikelola oleh Kementerian Kesehatan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah Republik Indonesia akan menjemput 68 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Diamond Princess, Jumat (28/2/2020).
Evakuasi akan dilakukan dengan pesawat komersil dan direncanakan akan mendarat di Jepang, Sabtu (29/2/2020).
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi pada Kamis (27/2/2020) mengatakan sekiranya dari total 78 WNI di kapal pesiar Diamond Princess, 68 akan dievakuasi.
Dari 78 WNI yang semula terdata di kapal pesiar berbendera, 9 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Namun dari 9 tersebut, satu sudah dinyatakan negatif virus corona oleh otoritas Jepang, sehingga total WNI yang negatif ada 70 orang.
Akan tetapi, dari 70 orang tersebut, disampaikan Menlu, ada dua orang yang memilih untuk tinggal, sehingga tersisa 68 orang yang kemungkinan akan dievakuasi.
"Berdasarkan informasi dari perusahaan. Jadi dari 2 yang menyatakan akan melanjutkan di sana, itu (2 orang) bukan yang baru saja dikatakan negatif. Yang ini (68 WNI) semua so far dinyatakan negatif," ujar Menlu.
Pesawat Tiba di Tokyo
Pesawat khusus Garuda Indonesia yang akan mengevakuasi kru Indonesia di kapal pesiar Diamond Princess sudah tiba di Bandara Haneda, Sabtu (29/2/2020) pagi.
Rencananya Minggu (1/3/2020) besok pesawat tersebut akan membawa pulang para kru Indonesia.
"Pesawat khusus yang akan membawa 68 kru Indonesia dari kapal Diamond Princess telah tiba di Bandara Haneda pagi ini," ungkap sumber Tribunnews.com.
Baca: Tiga Pasien Dalam Pengawasan Masih Diisolasi di RSPI Sulianti Saroso
Baca: 68 WNI ABK Diamond Princess Kemungkinan akan Mendarat di Bandara Kertajati
Pesawat tersebut juga diperlengkapi tenaga medis seperti dokter.
Minggu (1/3/2020) pagi akan mengangkut para kru Indonesia tersebut kembali ke Indonesia dan langsung akan menuju lokasi karantina.