TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Masjid Istiqlal akan mulai menyelenggarakan salat jumat dan salat lima waktu pada Juli mendatang.
Pelbagai persiapan dilakukan untuk menghindari penyebaran corona atau covid-19 di tempat ibadah.
Kepala Bagian Protokol Humas Masjid Istiqlal, Abu Hurairah mengatakan, Masjid Istiqlal fokus menyelesaikan renovasi yang memasuki tahap final.
Pembukaan untuk umum akan dirapatkan khusus oleh pengurus masjid bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Baca: Salat Jumat di Masjid Muhammadiyah, Menteri BUMN Ingatkan Jaga Kewaspadaan
Abu memastikan Masjid Istiqlal akan tegas dalam menerapkan protokol kesehatan. Jemaah dengan suhu melebihi batas normal tak diperkenankan masuk.
Hal ini demi mencegah adanya penyebaran corona di dalam masjid.
Baca: Terharu, Bisa Salat Jumat Lagi
"Ini kan' masjid nasional, kalau ada apa-apa gaungnya bisa internasional. Harus tegas kami tidak akan izinkan," ujar Abu kepada Tribun.
Abu menjelaskan, setiap pintu masuk ke dalam Masjid akan dijaga ketat. Bermula dari pintu gerbang masuk sampai masuk ke dalam masjid.
Masjid Istiqlal juga tak memperkenankan jemaah menunggu waktu salat selanjutnya di dalam masjid.
Misal menunggu waktu salat dari Ashar ke Maghrib dengan tidur-tiduran di masjid.
Nanti petugas keamanan masjid yang mengatur para jemaah.
"Tidak ada salam-salaman setelah Salat. Tidak ada tidur-tiduran menunggu waktu salat berikutnya. Jadi nanti pihak keamanan dan ketertiban yang sangat berfunsgsi. Kami tidak larang ibadah, tapi berkumpulnya itu yang dilarang," ucap Abu.
Baca: Suasana Salat Jumat Pertama di Lingkungan Kemendagri Jalankan Protokol Covid-19
Misal, sesudah Salat Ashar nanti para jemaah diminta keluar. Baru boleh masuk lagi ketika mendekati
waktu Salat Maghrib.
Masjid Istiqlal, kata Abu, tidak tergesa-gesa membuka untuk umum.