Bahkan advokat terdakwa mengatakan bahwa serangan ini hal biasa,
menyiram air ke muka saya itu hal biasa," sambung dia.
Novel berharap putusan nanti bukan hanya sekadar memperlihatkan dua terdakwa
dihukum berat atau tidak.
Paling penting, kata Novel, adalah proses objektif dalam persidangan. Ia mengatakan, apabila dua terdakwa bukan penyerangnya sudah seharusnya dibebaskan.
"Secara harapan, saya melihat sepertinya bukan sekadar hanya ingin hukum orang berat tapi yang penting proses objektif.
Kalau dia pelakunya, layak dapat hukuman berat. Kalau bukan pelakunya haruslah dibebaskan, bukan sekadar memenuhi hawa nafsu untuk hukum orang, membalas, bukan itu tujuan penegakan hukum," sambung dia.
Meski demikian, Novel menyebut apabila ada bentuk kesewenang-wenangan dalam
proses penegakan hukum harus dilawan dan tak boleh diam.
Termasuk dalam proses persidangan perkaranya yang memunculkan kejanggalan. Ia pun mengapresiasi dukungan publik terhadapnya.
"Respons publik yang baik saya berharap semakin ditingkatkan karena tidak boleh diam tidak boleh kita memilih tak berbicara memaklumi dan biarkan hal itu. Karena ini sangat penting," ujarnya.(tribun network/ilh/dod)