Sejak kapan menjadi seorang tentara?
Saya masuk menjadi TNI itu mulai seleksinya tahun 1995 dan diangkat menjadi TNI tahun 1996.
Apa menjadi TNI cita-cita Anda sejak kecil?
Saya punya cita-cita dulu waktu SD kepingin jadi guru, tetapi guru ini harus kuliah. Di satu sisi kondisi ekonomi keluarga saya tidak mendukung untuk kuliah. Begitu sekolah SMP cita-cita saya berubah lagi, cita-cita saya malah lebih tinggi dibanding waktu SD.
SMP kelas 1 itu cita-cita saya kepingin jadi anggota dewan. Tapi itu kan juga harus kuliah juga, ternyata dengan melihat latar belakang keluarga, sepertinya tidak mungkin bisa diwujudkan.
Akhirnya, pekerjaan apa yang bisa saya dapat dan statusnya negeri, sepertinya jadi TNI. Nah sejak kelas 2 SMP itulah cita-cita saya berubah menjadi TNI.
Apa saja yang berkesan sejak menjadi anggota TNI?
Pekerjaan yang paling cepat untuk menjadi pegawai negeri itu TNI, dengan risiko pendidikan yang mungkin sakit dan sebagainya, tapi itu memang salah satu cobaan dan rintangan yang harus kita lawan kalau kita ingin berhasil.
Seberapa puas Anda menjadi seorang TNI?
Karena saya sudah punya cita-cita dari kecil, insyaallah dan Allah memberikan takdir sesuai dengan cita-cita ya insyaallah puas.
Apalagi ditambah dengan ada satu kemampuan yang Allah hidayahkan pada saya, saya malah lebih puas dibandingkan dengan teman-teman saya, karena di satu sisi kemampuan itu barang langka.
Jarang kita lihat seorang TNI bisa tilawatil quran. Dengan tilawatil quran itu di satu sisi bisa membawa nama keluarga saya, membawa nama daerah dan membawa nama satuan saya.
Baca: HUT ke-75 TNI, Anggota Komisi I Nilai Perlu Modernisasi SDM dan Alutsista
Bagaimana suasana HUT ke-75 TNI tengah Covid-19 ini?
Karena situasi Covid-19 ini kita tidak ada upacara, kita disuruh nonton, karena itu yang diinstruksikan para pejabat TNI. Yang jelas saya pribadi bersyukur pada Allah meskipun sampai saat ini belum bisa memberikan yang lebih pada negara.