"Sementara anak-anak sekolah kadang tidak punya rekening, terutama yang tinggal di kampung. Kalau dititipkan di guru atau sekolah, dengan bantuan SPPĀ anak-anak itu terkadang tidak sampai," katanya.
"Kebingungan di gurunya, karena dia lihat rekening dia, bingung antara uangnya sudah masuk apa belum sementara titipannya itu tidak cukup banyak, ratusan ribu saat ituĀ untuk membayar SPP," katanya lagi.
Ini salah satu kisah dari sisi kemanusiaan Jakob yang jelas terekam dalam ingatan Nasir. Ini pula yang disebut Nasir sebagai kemanusiaan yang menjulang ke langit.
"Itu perhatian dari sisi kemanusiaan untuk bantuan langsung, bantuan dana kemanusiaan
Kompas, dan beliau secara diam-diam juga membantu ke sana ke sini. Seperti itu, tidak
disampaikan kepada kami karena itu beliau sendiri yang tahu," ujar dia.