News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Menko PMK Memaklumi 40 Persen Warga Enggan Divaksin: Nanti Ada Sosialisasi, Semua Masih Disiapkan

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Vaksin Pfizer dan BioNTech - Dalam artikel ini diulas bagaimana Menko PMK Muhadjir Effendy menanggapi survei tentang kesediaan masyarakat divaksin Covid-19 di Indonesia.

Kemudian, ada 15,2 persen yang menjawab tidak percaya pada vaksin.

Sisanya, sebanyak 13,3 persen mengaku tak bersedia menggunakan vaksin lantaran tak dapat memastikan kehalalan vaksin.

Presiden Joko Widodo tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa 11 Agustus 2020 pukul 09.45 WIB (Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

Baca juga: Rusia Yakinkan Lagi Indonesia, Harga Vaksin Covid-19 Sputnik V Lebih Terjangkau

Selain tentang kesediaan divaksin, Muhadjir juga menanggapi terkait jumlah daerah di Indonesia yang warganya akan divaksin Covid-19.

Menurutnya, saat ini pemerintah masih mempelajari hal tersebut.

"Kami masih (dalami), sedang dipelajari oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes)."

"Berapa kelayakan Indonesia (yang divaksin) dan wilayah mana saja yang menjadi perhatian (untuk divaksin)," ujar Muhadjir, masih dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan, menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), herd immunity vaksin Covid-19 ditargetkan sebanyak 70 persen dari total penduduk.

Ilustrasi vaksin virus corona. Rusia mengklaim telah menemukan vaksin corona yang dianggap vaksin paling menjanjikan saat ini.. (Fresh Daily)

Baca juga: Perlukah Vaksin untuk Orang yang Pernah Terpapar Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Namun, data WHO tersebut jika semua warga terpapar Covid-19 sehingga 70 persen di antaranya harus divaksin.

Sementara di Indonesia, tidak semua wilayah terpapar Covid-19 dan dinyatakan zona merah.

"Jadi karena itu masih terus didalami, dirinci lebih dalam (jumlah daerahnya)."

"Tapi yang jelas nanti yang akan diutamakan tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan pun yang betul-betul kontak langsung dengan pasien. Tidak harus semuanya," kata dia.

Baca juga: 1.620 Relawan Jalani Uji klinik 1 dan 2 Vaksin Covid-19 Sinovac, Bagaimana Kondisi Mereka?

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, rencana vaksinasi Covid-19 di Indonesia kemungkinan baru dapat dilaksanakan pada minggu ketiga Desember 2020.

Luhut mengatakan, pemerintah tengah melakukan uji klinis fase ketiga terhadap vaksin yang dikembangkan Sinovac dan Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.

Untuk dapat melaksanakan kegiatan vaksinasi, pemerintah akan menggunakan persetujuan penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Deti Mega Purnamasari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini