Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 28 ayat 2 Jo pasal 45A ayat 2 UU nomor 19 tahun 2016 atas perubahan UU nomor 11 tahun 2008 tentang ITE, dengan ancaman pidana penjara maksimal 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar.
"Kami juga kenakan pasal berlapis yaitu Pasal 156a KUHP dan Pasal 160 KUHP, dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun," katanya.
Baca juga: Warga Sukabumi Pengubah Lafaz Azan Jadi Hayya Alal Jihad Ditangkap Polisi, Kini Jadi Tersangka
Sukabumi
Direktorat Siber Bareskrim Polri menangkap terduga pelaku yang mengubah lafaz lantunan azan "hayya alal solah' menjadi 'hayya alal jihad' pada Jumat (4/12/2020).
Pelaku merupakan SYM (22), warga Sukabumi, Jawa Barat.
Dia ditangkap pada Jumat (4/12/2020) dini hari.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan pelaku juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Tersangka atas nama SYM (22) diamankan pukul 02.45 WIB di Jalan Raya Sukabumi, Cibadak, Jawa Barat," kata Argo dalam keterangannya, Jumat (4/12/2020).
Rekaman video SYM sebelumnya viral di media sosial saat tampak akan menunaikan salat bersama sejumlah orang. Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan SYM menjadi imam salat.
Namun, SYM mengubah lafaz azan dengan "hayya alal solah' menjadi 'hayya alal jihad'.
Kasus ini pun dilaporkan dalam laporan polisi : LP/B/0685/XII/2020/Bareskrim tanggal 02 Desember 2020.
Argo menyampaikan tersangka dijerat dengan pasal tentang penyebaran informasi yang menimbulkan SARA.
Aturan yang dimaksudkan adalah Pasal 45A ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 156a KUHP.
"Tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas SARA dan/atau dengan sengaja dimuka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut," jelasnya.