"Kenapa sih sampai sekarang tidak ada panggilan untuk rekonsiliasi, sombong terus," kata Fahri.
"Ini kasus pembunuhan 6 orang itu, sederhana, apa sih masalahnya?," lanjutnya.
Fahri Hamzah menuturkan tanggapannya terkiat penahanan Habib Rizieq Shihab (HRS).
Baca juga: Fahri Hamzah Akan Simpan Amplop Honor di Episode Perpisahan ILC, Begini Reaksi Tegas Fadli Zon
"Saya dengar dari HRS mau pulang dijemput keluarganya, tapi ada pejabat nantang dia, itu tokoh kecil enggak usah dianggap, engga ada yang datang."
"Akhirnya dateng orang ribuan, begitu orang dateng ribuan, yang nyambut dianggap salah, Polda-nya (Kapolda) dipecat," jelas Fahri.
Eks Wakil Ketua DPR ini juga menyinggung adanya seorang wartawan yang dipanggil oleh kepolisian.
Diketahui, seorang wartawan, Edy Mulyadi dipanggil karena terkait investigasi yang dilakukannya pada kasus tewasnya 6 anggota FPI ini.
Baca juga: Profil Andi Rian Djajadi, Perwira yang Memimpin Rekonstruksi Penembakan 6 Laskar FPI
Baca juga: Dewan Pers Belum Terima Surat Klarifikasi dari Bareskrim Polri Terkait Video Reportase Edy Mulyadi
"Wartawan menginvestigasi, dipanggil, salah omong dipanggil."
"Ini kerendahan hati enggak muncul gitu ya," ucap Fahri.
Pada tayangan itu, Fahri menyampaikan dirinya percaya Negara Indonesia dapat mengahadapi permasalahan yang ada.
"Tools kita untuk menghadapi krisis ini besar, saya percaya kepada negara pancasila ini," tuturnya.
Baca juga: UPDATE Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI: Komnas HAM Periksa Barang Bukti, akan Libatkan Ahli Autopsi
Baca juga: Tanggapan Komnas HAM Sudah Periksa Barang Bukti HP Sampai Voice Note
Menurutnya, Indonesia memiliki dua kekuatan utama, yakni agama dan negara.
"Karena ada agama dan negara sekaligus di dalamnya, dua kekuatan utama yang hanya dimiliki bangsa Indonesia, di tempat lain tidak bisa disatukan, " kata Fahri.
Ia kembali menegaskan statementnya.