Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera turut menanggapi pernyataan Presiden Jokowi.
Dirinya menuliskan di twitter pribadinya @@MardaniAliSera.
Mardani menyebut pernyataan dari Presiden Jokowi termasuk sebuah dukungan yang perlu dijaga demi keberlanjutan pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Terima kasih kpd publik atas dukungan yg tak ingin #SkandalNasionalKPK kian berlanjut. Perjalanan msh panjang, IPK Indonesia msh 37 (2020), di peringkat ke 102 dr 180 negara. Tp dukungan seperti ini penting & perlu trs dijaga demi keberlanjutan pemberantasan korupsi di Indonesia," tulisnya dalam cuitan twitter.
Baca juga: Mayat Tanpa Tangan Kiri dan Kaki Gegerkan Warga Dekat Pergudangan Greges Jaya Surabaya
Mardani juga menanggapi soal kabar pimpinan KPK yang penuhi permintaan Jokowi, soal membina Novel Baswedan dkk.
"Memang hrs seperti ini, terlebih secara peraturan per UU KPK yg baru tidak mengatur alih status kepegawaian KPK melalui TWK."
"Mesti diingat, terkadang memberantas korupsi perlu dilakukan dgn ‘radikal’, krn para koruptor pun jg radikal. #SkandalNasionalKPK," tulis Mardani Ali Sera.
5. Novel Baswedan
Penyidik senior KPK Novel Baswedan berterima kasih atas pernyataan Jokowi mengenai polemik TWK untuk alih status pegawai KPK sebagai ASN.
Menurutnya Presiden Jokowi sudah memberikan perhatian untuk 75 pegawai KPK.
Namun dari pernyataan Jokowi itu, Novel menilai adanya ketidakpahaman mengenai TWK yang bermasalah.
Baca juga: Direktur KPK Sebut Mayoritas Pegawai KPK Tak Diberitahu Alasan Gagal TWK
Novel menegaskan bahwa TWK yang dijalani dirinya dan 74 pegawai KPK lain bermasalah, diberitakan Tribunnews.com.
"Sekaligus saya ingin menggambarkan menyampaikan bahwa sebelumnya kan dikesankan kami ini ber-75 adalah orang yang bermasalah dalam masalah kebangsaan atau nasionalisme atau apa. Pernyataan Pak Presiden ini justru menggambarkan bahwa beliau tidak menggambarkan itu, beliau justru menunjukkan bahwa terkait dengan masalah wawasan kebangsaan kami itu sebenarnya bukan hal yang seperti yang dikesankan seperti itu, jadi saya pikir justru itu menggambarkan hal yang positif," ujarnya
Berita terkait polemik penonaktifan 75 pegawai KPK akibat tak lolos TWK lainnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Vincentius Jyestha Candraditya/Ilham Rian Pratama)