News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel Serang Jalur Gaza

Apa Itu Gencatan Senjata? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria mengibarkan bendera Palestina ketika yang lain mengibarkan tanda V untuk kemenangan saat mereka merayakan di depan bangunan yang hancur gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir antara Israel dan dua kelompok bersenjata utama Palestina di Gaza pada 20 Mei 2021. Israel dan keduanya kelompok bersenjata utama Palestina di Gaza, Hamas dan Jihad Islam, mengumumkan gencatan senjata pada 20 Mei 2021, yang bertujuan untuk mengakhiri konflik paling dahsyat di antara mereka selama tujuh tahun. Gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir diumumkan menyusul meningkatnya tekanan internasional untuk mengakhiri 11 hari konflik yang telah merenggut nyawa di kedua sisi, dengan jet Israel menghantam Gaza dengan serangan udara saat militan menembakkan ribuan roket ke arah Israel.

Sebaliknya, kekerasan berkelanjutan, dengan pertumpahan darah hanya akan mendorong masing-masing pihak untuk mengejar strategi sepihak demi mampu menghancurkan lawan secara langsung.

Untuk mengatasi efek polarisasi kekerasan, mungkin deklarasi gencatan senjata bersama atau sepihak menjadi hal yang penting.

Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa deklarasi gencatan senjata akan rapuh rusak dalam beberapa bulan pertama.

Hal itu tak lepas dari komitmen politik masing-masing pihak.

Gencatan senjata apa pun bisa renggang karena ketegangan dan skeptisisme yang tinggi.

Jika satu pihak tidak memiliki niat tulus untuk mencapai penyelesaian yang dinegosiasikan, seluruh proses akan terancam.

Selain itu, gencatan senjata sering dimanipulasi sebagai alat untuk keuntungan politik atau strategis.

Misalnya, satu pihak dapat menggunakan gencatan senjata untuk menyusun kembali kapasitas perangnya dan/atau menggerakkan pasukannya ke posisi taktis yang lebih kuat.

Gencatan senjata yang berhasil sering kali membutuhkan dasar kepercayaan di antara musuh.

Seperti kesadaran bahwa kekerasan terus-menerus merusak diri sendiri, pengakuan atas peran seseorang dalam menciptakan konflik atau empati terhadap musuh.

Namun, aspek tersulit dalam mengelola gencatan senjata adalah kemampuan untuk mendapatkan dukungan dari semua pemangku kepentingan dalam suatu konflik.

Gencatan senjata pada dasarnya tidak stabil.

Begitu konflik melebar hingga melibatkan banyak pihak, tak pelak para pihak memiliki kepentingan yang berbeda.

Dikutip dari Britannica.com, secara umum, istilah, ruang lingkup, dan durasi gencatan senjata ditentukan oleh pihak yang mengadakan kesepakatan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini