Dia menyebut duet Puan-Anies sebagai rekonsiliasi nasionalis dengan religius.
Anggota Komisi I DPR RI itu menyarankan Gerindra mendukung pasangan Puan-Anies tanpa memiliki calon, baik di posisi capres maupun cawapres.
"Saya punya usul, saya bilang Mba Puan itu dipasangakannya harus sama Anies. Ya jangan lagi Prabowo. Jadi Puan capres, Anies cawapres," kata Effendi kepada wartawan, Minggu (30/5/2021).
"Itu baru rekonsiliasi nasionalis dan religi," lanjut Effendi.
Apa respons Gerindra soal wacana Puan-Anies?
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, bahwa wacana tersebut merupakan hak pribadi seseorang untuk mengusulkan pasangan capres dan cawapres.
Dia mengingatkan bahwa hal itu bukan merupakan sikap resmi partai.
"Seorang warga negara itu boleh saja menyampaikan pendapat mau memasangkan siapa dengan siapa untuk pilpres. Dan itu bukan sikap pribadi partai tentunya," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021).
"Jadi itu bebas saja mau disampaikan, mau dengan siapa, dengan, siapa itu tidak ada pengaruhnya juga bagi Gerindra. Silakan saja itu hak beliau," lanjut Dasco.
Lebih lanjut, Dasco mengungkapkan bahwa partainya tetap berkomunikasi dan berhubungan baik dengan PDIP.
Namun saat ini yang menjadi konsen Gerindra adalah konsolidasi hingga tingkat akar rumput.
"Sementara pilpres masih jauh kami dengan PDIP hubungan tetap baikĀ dan kami sama-sama saat ini terutama Gerindra melakukan konsolidasi partai untuk menguatkan partai sampai dengan di akar rumput," ujar Wakil Ketua DPR RI itu.