TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak semua elemen bangsa tetap optimis dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Sekaligus selalu menyiapkan diri untuk penanggulangan bencana di seluruh nusantara.
“Kita harus ‘berdamai’ dengan pandemi dan optimis serta tetap beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan karena tidak ada yang tahu sampai kapan pandemi Covid-19 berakhir di seluruh dunia, tidak hanya di tanah air," ucap Risma melalui keterangan tertulis, Kamis (9/8/2021).
Sebelum masa pandemi, Kementerian Sosial di awal tahun biasanya menyiapkan program-program untuk penanganan mengatasi berbagai bencana, namun saat ini dirubah untuk penanganan pandemi dan tetap merespon permasalahan sosial.
“Untuk merespon permasalahan sosial, terkadang personel kami ada yang harus menempuh perjalanan 3-5 hari dan itu merupakan sebuah pengabdian luar biasa sebagai bagian dari implementasi spirit kemerdekaan di tahun kedua pandemi," ungkap Risma.
Baca juga: Petamburan Kembali Zona Merah, 16.522 Warga Belum Divaksin
Respon terhadap masalah sosial juga dilakukan oleh balai-balai milik Kementerian Sosial di tengah keterbatasan fasilitas untuk menjangkau masyarakat di berbagai penjuru negeri yang membutuhkan bantuan sebagai wujud Negara hadir.
“Di HUT Kemerdekaan RI ke-76, kami menyemangati peran balai-balai milik Kemensos yang telah merespon masalah sosial dan tetap semangat melayani masyarakat, seperti di Indonesia Timur yang menangani masalah kejiwaan dengan memetakan masalah lalu menyiapkan psikolog dan dokter jiwa," tutur Risma.
Di tengah pandemi semua jajaran dan elemen harus tetap siaga dan terus produktif yang diarahkan untuk upaya pencegahan misalnya dengan memberdayakan penerima manfaat yang ada dalam maupun di luar balai.
“Semua tetap siaga dengan pendekatan upaya pencegahan, bagi penerima manfaat di balai bisa dilatih membuat masker dari bahan kain lalu dibagikan kepada masyarakat di sekitar balai itu berada," ucap Risma.
Baca juga: Menko PMK Temukan Penyaluran Bansos Tidak Merata di Kantong Kemiskinan
Pembuatan masker oleh penerima manfaat, terdiri dari penyandang disabilitas, tuna rungu dan tuna wicara menjadikan mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
“Tidak hanya masker bila perlu ditingkatkan buat Alat Pelindung Diri (APD) sendiri dengan harga terjangkau serta lebih baik lagi jika bisa mendapatkan standar medis yang nanti digunakan dalam kegiatan vaksinasi," kata Risma.
Kegiatan HUT Kemerdekaan RI ke-76 diisi berbagai lomba seperti bulutangkis, catur, karaoke, inovasi dan dialog dalam bahasa Inggris serta bagi penonton disediakan link untuk bisa menonton perlombaan langsung secara virtual.
Baca juga: Ingatkan Kemensos, KPK Sebut Bansos Bentuk Barang Rentan Penyimpangan
Acara Puncak HUT RI ke-76 ditutup oleh Mensos Risma, yang dihadiri pejabat Eselon I dan II serta pegawai Kemensos dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sebelum pertandingan digelar dilakukan tes antigen terlebih dahulu, menjaga jarak dan memakai masker.
Dalam acara penutupan tersebut, dilakukan penggalangan dana amal untuk kegiatan sosial melalui lelang nasi goreng hasil masakan Mensos Risma.
Hasil lelang pertama sebesar Rp 5 juta dimenangkan oleh Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial; Lelang kedua Rp 6 juta dimenangkan oleh Ditjen Rehabilitasi Sosial; serta lelang ketiga Rp 5.150.000 dimenangkan oleh Ditjen Pemberdayaan Sosial.